Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

214

Cintai Ayah

...

Kakek Ye secara tidak langsung merujuk pada orang-orang yang memandang rendah Ye Qiao sebagai anak perempuan tidak sah. Dia memperingatkan calon menantunya!

"Kakek, jangan khawatir tentang masalah ini. Tidak ada yang bisa menghentikan saya untuk bersama Ye Qiao!" Dia berkata dengan tegas.

Orang tua itu mengangguk.

"Kakek, aku mengkhawatirkan Ye Qiao. Bisakah saya naik untuk memeriksanya?" Saat berbicara, dia sudah berdiri dan mematikan rokoknya.

Tentu saja, Kakek Ye berkata ya!

***

Apakah dia tersentuh karena kata-katanya?

Tidak semuanya.

Itu terutama karena dia mengatakan hal yang sama kepada Kakek Ye di kehidupan sebelumnya sebelum menikah! Terutama kalimat – "Selama saya masih hidup, saya tidak akan pernah membiarkan siapa pun mengganggunya!"

Dalam kehidupan sebelumnya, jika dia tidak mati, dia tidak akan pernah membiarkan istrinya yang berharga dijebak dan menderita di penjara selama tujuh tahun!

Dalam kehidupan sebelumnya, hanya karena dia adalah istrinya, Qin Lan dan putrinya tidak pernah berani mengganggunya!

Air matanya mengalir karena dia terharu, dan juga karena dia memiliki penyesalan.

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintunya. Dia menyeka air matanya, tapi air mata baru segera mengalir. Dia melihat ke bawah ke lantai saat dia membuka pintu.

Aroma uniknya membanjirinya begitu pintu dibuka. Dia melemparkan dirinya ke dalam pelukannya bahkan tanpa melihat ke atas.

"Gadis bodoh, apa kau begitu takut aku akan menghukummu?" Dia bercanda saat dia membelai rambutnya. Lagi pula, apa yang perlu tersentuh? Bukankah wajar baginya untuk melindunginya dengan nyawanya?

Dia tidak berbicara dan terus menangis, tangannya memegangi punggungnya yang lebar dengan erat.

"Kamu masih menangis! Apakah saya membuat Anda takut? Jika saya melakukannya, saya minta maaf!" Meskipun dia membuatnya cemburu, dia tidak ingin melihatnya menangis.

Mungkin, dia seharusnya lebih berhati-hati.

"Tidak! Kakak Xiao... Aku mencintaimu! Aku sangat mencintaimu! Tujuan utama saya dalam hidup ini adalah untuk mencintaimu!" Ye Qiao menangis, memikirkan bagaimana dia bahkan tidak dapat melihatnya sebelum dia mengorbankan hidupnya di kehidupan sebelumnya. Dia hanya melihat keinginannya beberapa saat sebelum kematiannya, dan pikiran itu menggerogoti hatinya...

Pengakuan mendadak Ye Qiao mengejutkan Lu Beixiao.

Di suatu tempat jauh di dalam hatinya, dia tersentuh.

Dia menariknya menjauh dari pelukannya dan memegangi bahunya dengan kuat sambil menatap jauh ke matanya. "Anda salah! Tujuan terbesarmu adalah untuk dicintai olehku! Tidak ada yang perlu ditangisi! Berhentilah menangis sekarang, jika tidak, saya akan membuat keributan!"

Dia bercanda dan menghapus air matanya. Namun, air mata terus mengalir. Sayangnya, dia tidak akan pernah tahu rahasia pahitnya.

Mendengar kata-katanya, dia semakin menangis. Dia tertawa getir di dalam hatinya saat dia mengingat apa yang dia tulis dalam surat wasiatnya – "Aku akan terus mencintaimu di kehidupan kita selanjutnya!"

Dan dia melakukannya!

Butuh waktu lama baginya untuk berhenti menangis.

Khawatir Kakek Ye tidak akan senang jika dia datang terlambat, Beixiao tidak punya pilihan selain pergi. Sebelum dia pergi, Ye Qiao menariknya kembali dan menciumnya sebelum melepaskannya.

"Ye Qiao, selama kamu mencintai ayah dan membuatnya bahagia, dia tidak akan mati!" Lu Xiaogun berkata begitu Ye Qiao duduk di tempat tidurnya.

Singkatnya, Lu Beixiao meninggal karena dia.

Kata-kata Lu Xiaogun memukul Ye Qiao dengan keras.

Lu Beixiao sangat kuat, jadi dia tidak pernah mengerti bagaimana dia bisa mati. Dia tidak pernah mengira itu karena dia!