Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

253

Ye Cheng menjadi Pion

...

"Dia sangat miskin karena dia memberikan semua kekayaan dan harta kecilnya kepada kakak perempuanmu. Aku, Ye Qiao, Sekarang!" Pada saat ini, kata Ye Qiao dengan tegas.

Kata-katanya seperti kipas besi Putri Besi Fan, menampar wajah murahan Ye Cheng!

F*ck!

Ye Cheng tertegun dan dikutuk di dalam hatinya. Dia hampir menginjak rem!

F*ck, dia ingin keluar dari mobil!

Dia tidak bisa mengendarai mobil lagi!

Dia memamerkan cintanya. Menyiksa seorang bujangan seperti dia adalah satu hal, tetapi mereka bahkan bekerja sama untuk menggali lubang agar dia bisa melompat!

"..." Ye Cheng.

"Kakak ipar, kenapa kamu tidak mengatakan apapun? Ayo, cetuskan dia!" Lu Beixiao berbadan besar. Dia duduk di kursi belakang seperti seorang majikan, salah satu tangannya bertumpu pada sandaran kursi. Ye Qiao menyilangkan lengannya dan duduk tegak dengan wajah bangga.

"Jika f*cking...!" Dia sangat membenci Ye Qiao!

Ye Cheng tidak bisa berkata-kata. Dia membanting tangannya ke roda kemudi.

"Tuan Muda Ye, apa yang terjadi? Kakak Xiao menyayangiku, kan? Apakah Anda tercengang? Apakah Anda tidak yakin?" Ye Qiao terus menunjukkan kasih sayangnya.

"Saya yakin! Saya sangat yakin! Pantas saja bajingan ini selalu mencuri rokok kita! Dia bahkan mencuri pintu depan besar Paket satu yuan Big Dummy! Tidak heran dia berkata bahwa dia sangat miskin sehingga dia tidak mampu membeli rokok. Dia bahkan menyerahkan harta kecilnya kepadamu, 'Perbendaharaan Nasional'! Gadis, kamu Luar Biasa!" Keinginan Ye Cheng untuk hidup sangat kuat, dia dengan cepat menyelamatkan nyawanya yang murah dan tidak lupa mengacungkan jempol ke barisan belakang.

"Xiao, aku tidak bermaksud menghasutmu. Saya hanya mencoba melindungi gadis saya, bukan?!" Ye Cheng segera naik ke kapal dan berkata buru-buru.

Di depan Lu Beixiao, Ye Qiao adalah Kartu Emas!

Lu Beixiao tersenyum puas dan menarik Ye Qiao ke dalam pelukannya lagi. "Karena kamu melindungi istriku, Aku akan Menyisihkan Hidupmu!"

Ye Cheng menghela nafas lega. Namun, dia tertangkap basah lagi!

"Kakak Xiao, kau diam-diam merokok lagi!" Ye Qiao mengerutkan kening.

Ye Cheng merasakan hawa dingin di punggungnya lagi. Apakah dia baru saja membocorkan rahasianya?!

"Kenapa kamu merokok? Itu tidak baik untuk kesehatanmu..." gadis itu menjadi lembut lagi.

Suara ini sangat lembek sehingga Ye Cheng merinding di sekujur tubuhnya.

"Bukannya tidak baik untuk berciuman tanpamu di sisiku!"

Begitu dia selesai berbicara, Ye Qiao berinisiatif untuk mencium bibirnya.

"F*ck! Saudaraku, hentikan mobilnya!" Ye Cheng hampir mati ketakutan oleh mereka!

"Ye Cheng! Sebagai saudara laki-laki Anda, Anda belum memberikan hadiah kepada saudara ipar Anda! Sepupu dan sepupu Beixiao memberiku paket merah!" Ye Qiao terus membantu orang lain untuk membalas dendam kakaknya Xiao!

! ! !

"..." Ye Cheng.

Dia tidak ingin hidup lagi!

Itu adalah satu hal baginya untuk memamerkan cintanya, tetapi sekarang dia meminta paket merah dari seorang bujangan seperti dia!

"Ye Cheng! Jangan pernah berpikir untuk bersembunyi! Saya tidak mudah dihubungi!" Kata Ye Qiao enggan.

"Memberi, memberi, memberi! Berikan padamu besok saat pertunangan, oke?!" Kata Ye Cheng dalam mood yang buruk. Dengan wajah pahit, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku dulu satu perahu dengan Xiao, tapi sekarang..."

"Di depan istriku, kamu bukan apa-apa!" Lu Beixiao menambahkan.

! ! !

Ye Cheng, pionnya.

***

Di bangsal yang dipenuhi bau disinfektan yang menyengat, hanya ada satu tempat tidur. Tepat di atas kepala tempat tidur, ada "Jing" merah besar tertulis di atasnya. Meja di bangsal dipenuhi dengan bunga dan keranjang buah.

Pria yang terbaring di ranjang rumah sakit memiliki wajah pucat.

Tangan putih rampingnya seperti bulu saat membelai wajah tegasnya. Ketika mereka mencapai bibirnya, pria lemah itu tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih dengan erat. Pegang tangan wanita itu!