Cinta Tanpa Syarat Tuan Xiao [2]

367

Kamu Seorang Mata-Mata

...

Ye Qiao segera mengeluarkan botol ramuan coklat dari saku celananya. Dia memegang dagu Pan Ling dan memaksanya untuk membuka mulutnya, lalu meneteskan beberapa tetes ke dalamnya.

"Telanlah, gadis baik!" Dengan cara ini, bahkan jika seseorang masuk, Pan Ling akan melakukan sesuatu yang gila karena ilusi. Bahkan jika dia bangun dan menjelaskan, tidak ada yang akan percaya omong kosongnya!

"Lu Xiaogang, awasi pintu untukku. Aku akan melihat apakah ada sesuatu yang penting di sini!" Sambil berbicara, Ye Qiao berlari ke area kantor kecil di gudang, di mana ada lemari arsip dan meja!

Dia mengeluarkan kunci dari tubuh Pan Ling, dengan cepat membuka laci meja, dan membolak-baliknya...

F*ck!

"Lu Xiaogang! Lihat apa yang ibu temukan! Informasi distributor M Group di seluruh negeri!" Ye Qiao melihat buku rekening dan berseru.

Dia sangat bersemangat!

Dia sangat bersemangat sehingga darahnya mendidih!

Jika Pengadilan mendapatkan informasi ini dan menangkap semua distributor satu per satu, itu akan menjadi hal yang hebat! Sejauh yang dia tahu, misi Lu Beixiao kali ini adalah untuk menangkap Grup M dan Grup L dalam satu gerakan. Namun, dia belum pernah mendengar tentang cara menyelidiki secara domestik.

"Cepat dan tuliskan!" Lu Xiaogang memerintahkan.

Ye Qiao segera menemukan pena dan kertas dan menyalin informasi dari sepuluh atau lebih distributor.

"Ye Qiao, cepatlah. Seseorang datang!" Lu Xiaogang mengingatkannya ketika dia sedang membaca setengah salinan.

Pada saat itu, Pan Ling yang tidak sadar juga menunjukkan tanda-tanda bangun. Dia mengerang kesakitan. Sambil mengerang, jantung Ye Qiao melompat ke tenggorokannya dan segera mempercepat!

Pan Ling bangkit dari tanah, tubuhnya bergoyang. Pada saat itu, dia melihat Ye Qiao duduk di mejanya dari jauh. "Apa yang kamu lakukan disana?!"

F*ck!

Mungkinkah ramuan itu tidak berhasil!

Ye Qiao merasa bahwa dia bisa dibunuh oleh Pan Ling kapan saja. Detak jantungnya hampir hilang, tapi dia masih menyalin informasi terakhir dengan tangan kanannya!

Pan Ling berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah...

"Saudara Shan! Kakak ipar membawa gadis itu ke gudang dan tidak mengizinkan kami masuk. Kemudian, kami mendengar suara cambuk. Setelah itu, tidak ada gerakan lagi!" Di luar gudang, pengawal Pan Ling berkata kepada He Shan. Lu Beixiao, yang baru saja kembali dari mengantarkan barang, juga ada di sana.

Dia menyipitkan matanya dan tanpa ekspresi. Namun, di balik penampilannya yang tenang, ada kekhawatiran mendalam seorang pria terhadap wanita yang dicintainya!

Jika Pan Ling melakukan sesuatu pada gadis itu, dia akan segera membunuhnya! Bahkan jika dia harus mengungkapkan identitasnya, dia tidak akan ragu!

"Buka pintunya!" Perintah He Shan dengan suara yang dalam.

Pengawal itu maju dan mencoba membuka pintu beberapa kali, tetapi gagal. Lu Beixiao maju lalu mengangkat kakinya, brakkk—

Pada saat itu, Ye Qiao mendengar suara seseorang menendang pintu.

Dia buru-buru memasukkan buku besar itu ke dalam laci, lalu memasukkan kertas itu ke dalam sepatu bot pendeknya dan mengunci laci itu. Saat dia melakukan ini, Pan Ling semakin dekat, tubuhnya bergoyang saat dia bertanya, "Apa yang kamu lakukan?!"

"Kamu, kamu mencuri, kamu adalah mata-mata!" Tambah Pan Ling.

Keringat Dingin pecah di dahi Ye Qiao. Dia takut He Shan dan yang lainnya akan masuk dan mengetahui bahwa dia mencuri informasi!

"Tolong! Tolong! Tolong!" Dia bersembunyi di lubang di mejanya dan berteriak keras.

"Jangan pura-pura, jangan pura-pura... Kamu seorang mata-mata..." Gumam Pan Ling. Dia menggerakkan tangannya ke bawah, tetapi tanpa diduga, tangannya lemah.

Melihat ini, Ye Qiao buru-buru berlari dan membuang kunci di tangannya, sehingga mereka tidak akan mengetahui bahwa dia telah mencuri kuncinya.

"Jangan lari! Kamu seorang mata-mata!" Teriak Pan Ling penuh semangat. Dia berlari mengejar Ye Qiao, mengambil cambuk di tanah dan mencambuknya. Agar terlihat lebih realistis, Ye Qiao sengaja mendekati Pan Ling. Ujung cambuk itu kebetulan menyapu wajahnya, membuatnya pucat. Tanda merah langsung tertinggal di wajahnya yang lembut, yang terbakar kesakitan!