Fuck it.

7.1K 323 38
                                    

Malam ini adalah malam yang indah bagi kedua sejoli yang kini tengah makan bersama diruang makan mereka, walaupun bukan disebuah restoran mewah namun karena keduanya merasa senang satu sama lain maka malam ini terasa begitu istimewa.

Chris menuangkan minuman kedalam gelas dan menggeser gelas bening itu kehadapan kekasihnya dengan senyum yang tidak lepas sedari tadi. Seungmin menerima gelas tersebut dengan wajah yang memerah karena terus ditatap oleh Chris, dasar bucin.

"Jangan menatap ku begitu."

"Hm? Memangnya kenapa? Wajar kan aku menatap kekasihku yang manis ini?"

Blush

Pipi itu kembali memerah dengan gelengan pelan dari sang empu, Seungmin meminum air putih itu dengan hati-hati.

Setelah makan malam yang sederhana ini (tentunya Chris yang buat) mereka menyantap dengan nikmat yang diisi sedikit obrolan.

Chris membereskan piring serta gelas mereka ke dalam wastafel, ia mencuci tangannya dengan tidak sadar ditatap lembut oleh Seungmin.

"Chris, Terimakasih untuk makan malamnya." Tangan berurat Chris yang basah kini dia keringkan dengan kain yang menggantung, ia menoleh ke arah Seungmin dengan senyuman kecilnya. Chris mendekat ke arah Seungmin dan berdiri menyamping dengan tangan menumpu dimeja.

"Ya, tentu. Lagian kan jarang aku membuat makan malam? Sekali-sekali aku ingin membuatnya untukmu." Tangannya mengelus surai Seungmin dengan lembut.

Chris memang jarang pulang karena dia selalu sibuk dengan urusan kantornya, apalagi akhir-akhir ini dia sering kali menginap diapart dekat kantor daripada dirumah. Itu membuat Seungmin jadi sering sendirian dirumah besar Chris, terkadang Chris merasa bersalah tapi mau bagaimana? Jika tidak ke kantor untuk bekerja ya mereka tidak bisa makan.

"Sekarang kita tidur ya? Sudah malam dan besok aku harus pergi ke kantor.. Maaf."

"Oh tidak apa-apa, pekerjaan mu lebih penting dan aku maklum. Ayo kita tidur," Mereka berdua pergi ke lantai atas untuk bergegas tidur.

Setelah mandi dan membersihkan diri, kini keduanya sudah sama-sama ada diranjang, Chris memeluk Seungmin dengan nyaman sembari mengelus surai itu. Sementara sang empu mendongak menatap lembut, "Semangat ya untuk besok?"

"Tenang, aku selalu berenergi setiap hari, terimakasih. Selamat malam," Ia kecup kening kekasihnya dan memeluk lebih erat sebelum memejamkan mata. Tapi beberapa menit kemudian ia terbangun setelah mengingat sesuatu yang ia lupakan, pergerakan itu membuat Seungmin ikut membuka matanya dan menatap heran ke arah Chris.

"Ada apa?" Tanya nya, Chris menoleh dan mengambil handphonenya untuk melihat jam dan mengecek jadwalnya. Kemudian ia menepuk jidatnya dengan pelan, ia lupa bahwa malam ini dia ada janji dengan seseorang. Chris menatap Seungmin dengan bersalah, namun dia sudah mengerti dengan kebiasaan ini. Tangannya mengelus bahu Seungmin dengan tersenyum, "Ada yang harus diurus ya? Semalam ini?"

"Iya, aku lupa jika malam ini harus bertemu dengan sekretarisku. Seharusnya dari dua jam yang lalu, aku harus pergi."

"Chris? Dua jam waktu yang lama, pasti dia sudah menunggumu. Kabari dia dan bilang kau akan kesana sekarang, sana cepat."

Chris mengangguk dan ia pergi dengan membawa handphone serta jaket kemudian kunci mobilnya, ia pakai dengan tergesa-gesa lalu akan pergi meninggalkan kamar, namun ia putar balik untuk mengecup kening Seungmin.

"Maaf ya, sepertinya aku tidak akan pulang dan akan menginap di apart ku."

"Iya, tidak apa. Sana pergi," Dan Chris pun pergi meninggalkan kamarnya. Kini Seungmin sendirian dan menghela nafas, rasanya sepi dan dingin. Tapi mau bagaimana lagi..

Chanjin, Consequences.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang