III: Adek abang.

5.8K 348 114
                                    

yh oks karena banyak yang ga bisa moveon dari cerita ini, maka aku buat lanjutannya, happy reading 😌

__

Hyunjin kini terduduk di kursi meja makan dengan sarapan bubur ayamnya, Chan duduk didepannya sambil mengaduk bubur serta memasukan bubuk vitamin untuk menambah stamina Hyunjin. (Tim bubur di aduk mana?). Karena dari pagi tadi Hyunjin merasa pusing dan bulak-balik ke WC terus dan Chan mengira Hyunjin kurang vitamin.

Hyunjin menutup kembali mulutnya karena merasakan sesuatu dalam tenggorokan yang akan keluar, "Mau muntah lagi?" Tanya Chan.

"Kaga, gua laper mau makan aja."

Akhirnya Chan mulai menyuapi Hyunjin dengan hati-hati, kenapa di suapin? Karena Hyunjin yang minta. Akhir-akhir ini Hyunjin manja terus sama Chan, walaupun cuma dari hal kecil kayak tiba-tiba pengen peluk, ngambek gak jelas, dan minta suapin terus. Chan risih? Nggak, dia mah diem-diem ae. Malah seneng.

Pas suapan ketiga, Hyunjin lagi-lagi membekap mulutnya dan lari menuju kamar mandi. Chan yang udah gedek di tempat cuma simpen mangkuk dan ngikutin Hyunjin.

Tangan Chan membantu dengan memijit tengkuk Hyunjin, mengurangi rasa pegal tentunya.

Hyunjin memuntahkan cairan kuning dari mulutnya, asam dan menjijikan. Ia langsung kumur-kumur.

"Mending ke dokter aja."

"Ngapain? Gua gapapa kok."

"Gapapa dari mana? Lu muntah terus mending di periksa."

"Masuk angin bang."

"Nah justru itu, masuk angin kan? Mending periksa ke dokter."

"Ngga, gak usah. Lu tau kan gua takut jarum?"

"HEH YA TOLOL! Aduh, dengerin, lu periksa doang dan ditanya gimana kondisi lu, apa yang sakit, kenapa suka muntah? Cuma nanya itu doang, kaga akan disuntik suer."

Kata Chan yang sekarang ngusap dahi terus tangannya bertengger di tembok, dia bengong pas liat muka Hyunjin langsung cemberut dan seolah pengen nangis gitu.

Lagi-lagi Chan menepuk dahinya, dia kelupaan kalo mood Hyunjin sekarang lagi naik-turun, tapi bisa-bisanya dia ngebentak Hyunjin.

"Hiks.." Chan langsung meluk Hyunjin dan usap tengkuk adiknya, ngerasa bersalah banget sekarang dia bikin Hyunjin nangis.

"Udah udah, ssstt. Tadi gua kelepasan."

"Lu yang tolol anjg, gak bisa ngertiin gua." Chan rasanya sekarang pengen loncat aja dari lantai dua, emosi iya pas Hyunjin malah bales Toxic ke Chan. Aduh gatau deh Chan.

Chan menghela nafas sebelum ia pengen ngomong, dia pegang kedua bahu Hyunjin dan menatap adik manisnya dengan ganteng.

readers: plis aku baper.

"Periksa ke dokter ya? Gua gak tega liat lu bulak-balik WC terus karena mual, mending diperiksa biar jelas kondisi lu gimana, siapa tau sakit kan?"

Hyunjin langsung kicep liat abangnya, tapi gak dia tunjukin. Akhirnya dia ngangguk dan mau pergi ke dokter.

"Gak akan ada jarum kok." Peringat Chan sekali lagi.

Akhirnya Hyunjin pengen habisin buburnya dulu sebelum cus ke dokter.

__

"Bang, pusing." Hyunjin meremas pergelangan Chan saat dia lagi nunggu sama Chan dikursi antrean.

Chanjin, Consequences.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang