Friend with Benefits.

6.8K 347 87
                                    

n). lanjutan dari 'happy' , selamat membaca! 👀

__

Sejak kemarin Hyunjin merasakan kepalanya terasa pening, tubuhnya juga panas dan ia menggigil. Kemarin Hyunjin pulang pukul delapan malam dengan keadaan basah, apalagi keadaan diluar sangat dingin dan angin menyapa kulitnya. Ia beruntung dan bersyukur karena orangtuanya tidak ada dirumah. Hyunjin langsung membersihkan tubuhnya saat itu juga walau bagian belakangnya sangat perih.

Jujur, semalaman tadi Hyunjin lebih banyak melamun. Tugasnya sudah selesai dan dia merenung, pikirannya memutar adegan tadi sore. Ia masih tidak percaya Chris benar-benar melakukannya. Setetes air mata meluncur dari wadahnya, Hyunjin buru-buru menyekanya. Dia tidak boleh menangis.

Tapi, Hyunjin malah membenci dirinya. Benar, kenapa dia tidak bisa melawan? Bahkan sekedar bilang tidak saja rasanya sangat susah. Kenapa?

Kini ia tengah berjalan dilorong kelas, walaupun kepalanya sangat teramat pusing dan tubuhnya panas. Mungkin wajahnya juga sekarang memerah.

Hyunjin masuk kedalam kelas seperti biasa dia menunduk, ia masuk lebih dalam dan terduduk dimejanya. Namun saat dia duduk, sebuah kertas ada disana.

Bagus kau membersihkan kekacauannya.

Tanpa menebak pun Hyunjin sudah tau siapa yang menulis ini, saat ia menoleh ternyata benar saja Chris tersenyum padanya. Hyunjin mencoba untuk tidak peduli, ia harus fokus dikelas hari ini karena lusa ada ulangan harian fisika dan hari ini adalah pelajarannya. Dia harus menyatat dan mengerti materi jika nilainya ingin sempurna.

Namun nyatanya tidak bisa, saat baru saja kelas dimulai yang diawali dengan kelas bahasa. Semua murid diharuskan berdiri untuk berbicara bahasa luar mana yang mereka bisa, saat akan gilirannya berbicara, Hyunjin malah terjatuh pingsan ke lantai.

__

Benar seharusnya hari ini Hyunjin tidak usah sekolah saja, matanya terbuka dan Hyunjin menyadari jika ia berada di UKS. Terbaring dengan badan yang terasa pegal, salah satu anggota medis ada disana menyediakan bubur, teh manis hangat dan obat untuknya.

"Kau seharusnya istirahat." Ujar gadis tersebut. Hyunjin mencoba untuk duduk dan pusing kembali menyerangnya, "Jangan dulu bangun jika masih pusing." Namun Hyunjin tetap bersi keras untuk duduk.

"Dasar," Perempuan itu tampak menghela nafas, Hyunjin baru menyadari jika mereka satu kelas. Ia membaca name tag gadis itu, namanya Hyena.

"Jam berapa sekarang?"

"Satu siang."

"Apa?"

Hyunjin melihat ke seisi ruangan dan ternyata benar, sekarang jam satu siang saat Hyunjin melihat jam di dinding. Ia pingsan lama sekali.

"Kau pingsan lama sekali, Hyunjin." Hyena mengambil nampan di meja dan memberinya pada Hyunjin, "Aku akan ke kelas dan memberi tau guru kau sudah siuman."

"Terimakasih tapi, siapa yang membawa ku kesini?"

Itu yang mengganjal pikirannya, siapa yang membawanya ke UKS?

Hyena tampak mengangkat bahunya, "Tanyakan pada Chris." Dan kemudian Hyena pergi dari ruangan itu.

Hyunjin cukup terdiam mendengarnya, kenapa harus bertanya pada Chris? Atau.. apakah Chris yang membawanya kesini? Tidak mungkin.

Chanjin, Consequences.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang