II: Hutan Pedalaman.

3.8K 411 57
                                    

Hyunjin tau mereka berdua bisa tersesat karena ulahnya, tapi .. katanya "bodyguard yang di latih seperti tentara."

TENTARA APANYA?! Menggunakan kompas saja tidak bisa.

Sebal.

Kini Hyunjin mengekori Chris lagi dari belakang. Muak melihat wajahnya yang tanpa dosa berkata bahwa mereka akan bermalam di hutan.

"Tix, hitung jarak aku dengan helikopter kita."

"Sedang dalam protes."

Hyunjin terdiam di tempat, Chris bicara dengan siapa?

Akhirnya karena penasaran Hyunjin bertanya, "Apa itu?"

"Jam tangan canggih kesayangan ku, Tix."

Chris berbalik dengan tangan yang sengaja dia angkat untuk di pamerkan, "Nama yang aneh." cibir Hyunjin.

Masih penasaran, Hyunjin mendekat dan melihat jam tersebut sangat dekat.

"Tapi .. ini bagus." - Hyunjin.

"Apa dia memerlukan batrai?"

"Tentu saja, dan untungnya aku membawa charger."

Hyunjin ber-oh ria.

"12 kilometer dari sini, tuan."

"APA?! DUA BELAS KILOMETER?!"

Teriak Hyunjin.

"Bagaimana bisa sejauh itu Chris?!"

"Karena kita berjalan memutar, bukan ke tempat semula."

"Ini semua salah mu, maksudku ayolah, seharusnya tadi kita berjalan pulang bukan memutar." Hyunjin prustasi kini, kakinya pegal, tangannya perih, dan kepalanya pusing.

"Ya kita hanya bisa bersabar, aku mendegar suara air tak jauh dari sini. Ayo kesana sebelum gelap."

"Cih, menyebalkan."

Namun pada akhirnya Hyunjin kembali berjalan. Tidak mau tertinggal sendirian di belakang, takut-takut nanti malah ada hewan yang tidak ingin Hyunjin lihat.

"Nah Chris,"

"Apalagi?"

"Ck, bagaimana bisa kau tau aku ada disini?"

"Apa kau lupa siapa ayahmu?"

Oh ya benar, Hwang Minhyun. Seorang pengusaha dengan sejuta kekayaan, ayahnya salah satu orang penting di dunia. Pasti dia memiliki banyak orang dalam.

"Jisung salah satu pencari informasi kepercayaan ayahmu, berhasil menemukan poster milikmu. Ah iya, ayahmu bangga kau menjadi seorang model."

Entah apa yang Hyunjin rasakan, ada sedikit perasaan senang dalam hatinya. Minhyun baru kali ini bangga padanya.

"Kau model tapi kau juga seorang bartender, bagaimana bisa?"

"Disini pulau kecil, satu pekerjaan saja tidak akan cukup."

Chris mengangguk paham, pantas saja. Orang-orang yang Chris temui sepanjang jalan tadi terlihat memiliki wajah yang keras. Maksudnya wajah yang terkesan datar dan tidak bersahabat, mungkin karena mereka terlalu sering mendapat pekerjaan yang tidak mereka mau.

Beberapa menit kemudian, akhirnya dugaan Chris benar. Terdapat sungai kecil disini, walaupun kecil tapi airnya bersih. Chris melepas ransel yang ia kenakan dengan sedikit bantuan Hyunjin, ya karena tangan mereka saling terikat.

Chris meng intruksi Hyunjin untuk meminum air sungai dan mencuci muka, Hyunjin ingin mandi namun dilarang Chris. Karena Chris tau, berpura-pura mandi lalu kabur adalah niat Hyunjin.

Chanjin, Consequences.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang