Escape plan.

7.4K 400 47
                                    

Hwang Hyunjin seorang mafia kelas A, namanya sudah tersebar ke mana-mana dan kamu bisa menemukannya di buku buronan kelas atas. Seluruh dunia menetapkannya sebagai buronan semenjak empat tahun yang lalu, insiden pengeboman sebuah gereja serta pembunuhan masal tujuh keluarga. Walaupun dengan begitu, sampai sekarang dirinya masih bisa melihat dunia luar.

Meskipun begitu Hyunjin harus tetap berhati-hati.

Akibat tragedi empat tahun silang, tugas Hyunjin sekarang terganti menjadi menculik gadis-gadis yang keluar malam hari dan menjualnya pada negara sebelah. Jual-beli wanita sebagai budak para lelaki hidung belang.

Kini dia tengah berada di dalam markas, duduk di sofa mewah dengan memandangi gunung yang menjulang besar jauh didepan nya. Dibalik gunung itu adalah tempat kampung halamannya, disana dia lahir, disana dia tumbuh, dan disana keluarganya berada.

Seseorang menepuk bahu Hyunjin yang Hyunjin tebak itu adalah Jisung, teman satu tim nya.

"Kita harus bersiap."

Hyunjin menoleh sedikit kemudian dia mengangguk, setelah ini dia akan pergi ke balik gunung itu. Capten Chris membentuk satu tim yang diketuai oleh Hyunjin, Jisung salah satu partner nya, di temani beberapa teman lainnya.

Misi kali ini cukup mudah, dia hanya perlu mengirimkan uang dan beberapa barang ke salah satu panti asuhan disana, sebagai donatur.

Mengapa? Capten Chris menyayangi anak-anak. Dia selalu memberi donatur seperti uang serta kebetuhan makan dan pakaian. Simpel nya, Chris seorang mafia yang mulia.

Hyunjin pun beranjak dari sofa dan masuk kedalam. Markas mereka tidak terlalu besar dan tentu tidak mencolok. Didalam kamu bisa melihat kumpulan buronan lain yang tengah bekerja, hacker? ada, penjual narkoba? ada, semuanya berkumpul disini. Namun, beda dengan kata orang lain, Orang-orang berbahaya ini justru saling menolong dan membantu.

Jika kamu sering melihat kumpulan mafia yang terkesan lusuh dan juga garang, disini berbeda. Mereka semua memakai pakaian rapih dan juga mewah karena disini kami memiliki peraturan, lihat? Mereka orang yang patuh.

Capten mereka adalah orang yang bersih, dia menyuruh agar bawahannya memakai pakaian rapih dan tubuh yang bersih untuk sehari-hari. Bagi Hyunjin, sang capten adalah orang yang sangat baik. Penolong hidupnya dan Hyunjin rela mati untuk nya.

Dia masuk kedalam ruangan pribadinya, membawa pisau untuk jaga-jaga.

Setelahnya dia keluar dan mengangguk pada Jisung, mereka akan mengendarai mobil. Mungkin perlu waktu panjang kesana.




























































































Di tengah jalan mereka mengunjungi gereja terlebih dahulu, Jisung ingin beristirahat dan juga meminta waktu untuk beribadah. Teman-teman yang lain pun ikut beribadah, Hyunjin pernah bertanya kenapa Jisung, mengapa dia melakukan itu? Jisung selalu minta istirahat dan menepi di sebuah gereja setiap mereka tengah berada di perjalanan.

"Kau tidak tau kapan kau akan mati, di tambah lagi dengan profesi ku saat ini sangat mengundang bahaya."

Jawaban Jisung cukup membuat Hyunjin berpikir. Seperti saat kamu tengah sembunyi-sembunyi bermain tanah lalu ibumu datang dan menyeretmu untuk mencuci tangan, setelah bersih kamu justru kembali mengorek tanah yang jelas-jelas itu dilarang.

Chanjin, Consequences.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang