Felan's-Two

77 16 2
                                    

HAPPY READING
____________


Byur

"Ups sorry,"sesal gadis berbandana merah maron. Terlihat jelas di lengan jas almamaternya dia kelas 12.

Semua siswa yang berada di kantin terdiam, sebelum kantin ramai akan cacian dan makian. Basah dan kotor seragam putih milik Ilana, selama dua tahun ia menjaga seragam berwarna putih itu agar tetap warnanya tapi nyatanya semua sia-sia.

Dasar gadis miskin

Gadis jelek itu genit banget sama anak baru

Cogan kita nambah sob

Pasti cowok itu berduit

Cowok sultan jalan sama babu nya

Nah kan, Ilana sudah menduganya sejak awal saat Felix memaksanya untuk mengantarkan laki-laki itu ke kantin.

"Selamat makan, gue pamit."Ilana membalikan badannya lalu berlari sambil mendekap kotak makannya yang tersisa separuh.

"Ila-"

"Hai tampan, sendirian aja. Gabung yuk."ajak gadis berbandana itu.

"Nggaskeun Lev, sultan tuh."

"Pepet Levi, jangan kasih kendor."

Ucapan ucapan dari teman geng gadis berbandana merah yang di panggil levi.

Leviola Irena gadis ketua geng bully dan terobsesi untuk mengencani siswa siswa berdompet tebal sebagai atm berjalannya.

"Lepas!"desis Felix marah saat lengannya dipeluk oleh Levi.

"Cowok ganteng ga boleh marah marah, nanti gue nya tambah sayang."nada genit itu membuat Felix ingin muntah.

Mulai detik ini juga nama Felix Gavariel menjadi buah bibir yang sangat manis di BIHS. Terlihat dari wajah tampannya semua siswi mengira dia anak dari konglomerat. Tapi nyatanya semu tidak sesuai ekspetasi.

"Lepas atau tangan lo ga akan berguna lagi."ucap Felix tajam.

Meskipun dia anak baru sifatnya yang dingin dan kejam sudah mendarah daging yang tak bisa dipisahkan. Mata tajamnya menyorot menelisik seluruh kantin yang mayoritas murid kelas XI dan XII.

"Oke oke, kalo butuh apa apa panggil gue aja. XII-Social 2."Levi melepaskan tangannya lalu meninggalkan Felix begitu saja.

"Sepertinya gue salah milih sekolah, shit!"batin Felix mengumpati dirinya.

Lelaki berwajah dingin itu berjalan menuju stan yang menjual roti dan bermacam macam minunan.

"Roti, air mineral 2."Felix memberikan uang berwarna hijau kepada sang penjual.

Dengan langkah lebar Felix meninggalkan kantin yang di penuhi manusia tak berakhlak.

Di ujung lorong ia melihat dua sosok lawan jenis yang sedang beradu mulut. Gadis dengan seragam berantakan serta basah kuyup, sedangkan lelaki didepan gadis itu bertampilan bad.

"Kurang ajar!"desis lelaki berwajah dingin itu sambil mengepalkan tangannya kuat melihat sesuatu tidak lazim didepannya.

"Berengsek."dingin Felix sambil melepaskan gadis itu dari lelaki yang akan berbuat buat kurang ajar.

"Ohhh, lo anak baru itu? Songong banget lo pakai belain cewek miskin itu."ejek lelaki dengan wajah menyebalkannya.

"Lix,"panggil lirih gadis itu pada sang penyelamat.

Felix tersenyum sinis,"ternyata bener sekolah ini isi nya cuma orang orang ga berakhlak dan berotak."

"Percuma banyak harta tapi miskin otak. Bodoh!"penghinaan itu sebagai penutup pertengkaran mereka. Felix mendekap gadis yang ia selamatkan membawanya ke toilet perempuan.

"Ila, lo tunggu sini gue ada jaket di kelas,"titah Felix pada Ilana, yah gadis itu adalah Ilana Zalfa Joseline.

"Thanks, gue tunggu."Ilana tersenyum manis untuk mengucapkan terima kasih.

"Urwel. Sekarang Lana cuci muka sama bersih bersih."

Felix meninggalkan Ilana yang mulai membasuh mukanya lalu menatap kaca yang berukuran sedang didepannya.

"Lo dingin tapi perhatian. Gue takut lo akan jauhin gue karna gue miskin."gadis itu tersenyum miris sambil mengusap sudut matanya yang berair.

Tok tok tok

"Lana sudah selesai?"suara lelaki yang khas membuatnya tau siapa yang sedang berada di luar.

"Sudah, sebentar."

"Ke UKS ya? Dikelas jamkos."ajak Felix seraya memberikan jaket kain miliknya.

Ilana hanya mengangguk sambil menerima jaket Felix, "thanks sekali lagi."

___

Kepulan asap memenuhi rooftop sekolah, canda tawa bagaikan hal biasa di saat jam kosong saat ini.

"Gaz, gimana tadi?"tanya lelaki dengan kancing seragam yang terbuka dua.

Yang ditanya hanya diam menikmati gulungan putih berisi nikotin itu.

"Gagal lagi?"tanya temannya yang lain

"Anak baru itu, pengacau."lelaki yang di panggil Gaz itu terdiam sejenak lalu menghembuskan asap rokoknya lagi.

"Seorang Gazza Ardiyanto kalah sama anak baru? Tambah keren aja lo!"ucapan yang berisi ejekan itu membuat laki-laki itu kesal.

"Conan Bencelo, lo harus tahu ya. Si anak baru itu menjadi topik trending di BIHS, katanya sih dia anak sultan. Ga tau deh dari keluarga mana." si cowok pencinta gosip mulai membuka mulutnya.

Ketiga lelaki itu adalah most wanted milik BIHS. Cowok bad boy yang suka membully dan berperilaku kurang ajar pada gadis yang tak memiliki kekuasaan dan korbannya seperti Ilana.

Gazza Ardiyanto siswa kelas akhir yang berada di XII-Social 1. Dia anak dari sang kepala sekolah membuatnya suka bertingkah semaunya. Dia paling nakal dari kedua temannya memiliki hobby balapan motor dan suka mencari masalah.

Conan Bencelo sama seperti Gazza ia berada di kelas XII-Social 1. Conan cowok yang suka berbicara to the point dan blak-blakan. Ia pencinta dunia malam apalagi aroma alkohol. Dia anak dari seorang manejer di salah satu perusahaan besar.

Yang terakhir si lambe turah, Faino Garreza anak dari dokter umum di rumah sakit swasta. Ia sekelas dengan dua temannya jangan di tanya kenapa mereka bertiga bisa satu kelas maka jawabannya tentu karena pengaruh papa Gazza.

"Siapa nama anak baru itu?"tanya Gazza pada Faino jelas karena, Faino suka hal-hal seperti ini kalau Conan? Jangan ditanya mendengar hal tak bermutu pun dia ogah.

"Felix Gavariel cowok dingin yang membuat semua siswi di BIHS terpesona sejak menginjakan kakinya di area kantin."

"Gimana bisa anak baru kenal sama Ilana?"tanya Gazza lagi dengan nada kesal.

"Tentu saja karena mereka sekelas. Dia dari keluarga mana sih? Sok keren banget,"sahut Conan yang terbawa kesal karena anak baru yang menjadi idola semua siswi BIHS.

"Pacar lo aja terpesona Nan,"goda Faino yang sengaja menyebutkan pacarnya.

"Tau dari mana lo!"Conan melempar kotak rokok kewajah Faino kesal.

"Si Levi kan emang ganjen sana sini Conan Bencelo. Sahabat lo aja di godain."Conan menggeram marah mendengar Faino yang sengaja memancing emosinya,

"Sudahlah kalian kenapa ribut? Gue ga bakal suka si Lavi."

"Yeh lo mah sukanya yang ber-body kaya Ilana. Iya ga?"Faino memainkan kedua alisnya.

"Gue heran deh, lo sebenernya suka atau iseng si deketin cewek itu? Dua tahun gue lihat lo ngejar dia sampai maksa cium cium segala."sambung Faino dengan kekepoan yang membumbung tinggi.

"Gue pingin ngerasain tubuhnya, dia terlalu jual mahal buat gue penasaran."jelas Gazza membuat Faino ber 'O'ria.

"Habis ini bell bunyi. Balik kelas kuy,"ajak Conan yang sedari tadi sibuk dengan game nya.

"Hayuklah nggas."

____

Jangan lupa Vote and Komennya😉

FELAN'S STRUGGLE (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang