HAPPY READING
_________Asap rokok mengepul di lantai 4 tempat tongkrongan tiga most wanted sekolah yang selalu mereka segani meskipun, mereka biang onar.
"Gimana rencana lu Gaz?"tanya salah dari tiga pemuda itu.
Gazza menghembuskan asap rokoknya, ia menatap singkat temannya Faino kang gosip.
"Gagal. Semua gara-gara murid baru itu,"ujar nya dengan tenang tetapi tatapannya mendingin.
"Huh, gue juga denger dari anak-anak yang di kantin kemarin lo seret si Lana."Faino menambahkan perkataan Gazza.
Faino kemarin memang tidak masuk, tetapi jangan kau anggap lelaki itu tidak tau gosip atau informasi tentang BIHS.
Conan yang sedari tadi diam pun ingin menambahkan pendapat, "mending lo hancurin lewat kerjaan dia, gue tau tempat kerjanya."terdengar kejam bagi siapapun yang mendengarnya. Sesaat Gazza menarik sudut bibirnya menyeringai.
"Punya dendam apaan lo?! Kejam banget Nan!"seru Faino heboh.
Conan hanya mengendikkan bahunya acuh, ia menyedot putung rokoknya dalam dalam lalu ia hembuskan perlahan.
"Kayaknya lo perlu balas di murid baru itu Gaz,"saran Conan membuat otak Gazza spontan menyusun hal yang menyenangkan untuk murid baru yang mereka bahas itu, Felix.
"Hem, besok pulang sekolah persiapkan. Gue jadi ga sabar,"datar Gazza.
"Nan, tuh cewek lo lagi bully Ilana lagi,"tunjuk Faino pada Conan.
Conan menyeringai, "gue bangga punya cewek kek dia."
Spontan lelaki tukang gosip itu bergidik ngeri, "apanya yang harus di banggain?"
"Cara nge-Lonthea nya kali!"sahut Gazza mendapat sambutan tawa Faino. Sedangkan Conan hanya mengendikan bahu nya acuh.
Di sisi lain, tepat di bawah rooftop yang berhadapan langsung dengan lapangan utama. Disana terdapat gerombolan murid-murid yang menonton adegan pembullyan Lavi terhadap Ilana. Sebenarnya mereka sudah terlalu biasa melihat hal itu tapi, mereka merasakan ada hal yang menyenangkan menanti.
"Halo babu,"sapa Lavi sambil mencengkram rahang Ilana kasar.
Tiba-tiba Lavi tersenyum dingin karena tidak mendapat balasan dari Ilana. Wajah Laviola memerah menahan amarah, ia menghempaskan wajah Ilana dengan kasar.
Plak
"Buat lo yang acuhin gue!"
Plak
"Buat lo yang kemarin nabrak gue!"
Plak
"Buat lo yang deketin Felix gue!"
Plak
"LO JALANG!!!"
Srettt
Lavi menarik rambut Ilana dengan keras sampai beberapa helainya rontok. Wajah Ilana sudah tak berbentuk lagi, ia hanya menahan air matanya yang hendak meluncur. Bibirnya bergetar menahan sakit kepalanya.
Bruk!
Tiba-tiba tubuh Lavi terdorong kesamping, bahkan tangannya melepas rambut Ilana tanpa sadar.
Gadis yang berperan sebagai pembully itu mengalihkan pandangannya kearah sosok yang mendorongnya itu.
"LO?!!"tunjuk Lavi penuh dengan amarah.
Dengan wajah datar dan dingin sosok yang di tunjuk Lavi menepis tangan diwajahnya itu.
"Lo pengecut!"datar sosok itu dengan menatap Lavi berserta para babu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FELAN'S STRUGGLE (On-Going)
Dla nastolatkówTentang perjuangan sepasang kekasih yang sama-sama terlahir dari keluarga miskin, keluarga yang penuh konflik, penuh tekanan dan keluarga yang selalu jadi bahan ghibahan kampung sebelah. Ilana Zalfa Joseline anak pertama dari keluarga yang kurang ma...