Chapter 30 : Misi Penting

16 3 6
                                    

Torii dengan segera melompat-lompat menuju atas goa dan menaiki kupu-kupu gajah. Hanya tinggal Musro seorang di dalam goa.
.
.
.
.
.
Musro segera mengubur jasad kedua temannya, setelah itu dia harus mencari air abadi.

Saat hendak masuk kedalam air yang jernih, pantulan bayangan dari atas terlihat pada air. Bayangan botol kaca yang ada di kerajaan kupu-kupu.

"Apa itu air abadinya?" Musro sedikit ragu sambil melihat arah atas yang terdapat botol bergelantungan.

Akhirnya Musro menaiki pohon kecil yang ada didekat kolam air itu hingga dapat meraih botol tersebut. Setelah botol didapat Musro segera untuk turun. Namun sesuatu menariknya ke samping tembok hingga Musro kaget dan terjatuh dipinggiran goa bagian atas.

"Diam, jangan turun dulu." ucapnya.

"Kau siapa? Dan apa maksudnya jangan tidak boleh turun." tanya Musro ke mungil tersebut.

"Lihatlah sebentar, nanti juga tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lihatlah sebentar, nanti juga tahu." kata Morata.

Musro pun sejenak berhenti, dia mengamati bawah tempat pertarungan tadi. Tidak di sangka puluhan kalajengking keluar dari balik tanah, tidak sampai disitu. Didalam air juga keluar seekor biawak dan di dalamnya terdapat kalajengking juga. Kini jumlah kalajengking melebihi pasukan mungil yang Musro tahu.

"Itu baru satu pasukan, gimana kalo pasukan serangga lain juga bergerak?" tanya Morata.

Musro pun mulai meminum air abadi. "Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan semua?" tanya Musro usai meminum.

"Pergilah ke kuil pemburu, disana Alaska berada sekarang." ucap Morata.

Sulit dimengerti, Musro harus meminta bantuan seseorang yang telah membunuh rekannya.

"Tentu saja aku tak mungkin melakukannya." tegas Musro.

"Bukan untuk meminta bantuannya, tapi kalahkan mereka. Jika kau kalahkan mungkin mereka akan mengikuti keinginanmu." jelas Morata.

"Tapi di peta magic dadakan tidak tercantum kuil. Lalu dimana letak kuil tersebut? tanya Musro.

"Diluar zona magic dadakan. Carilah, dan kalahkan mereka. Waktumu tak banyak untuk mengakhiri konflik perang besar ini. Untuk itu biar aku membuka jalan saat kau ingin keluar wilayah magic dadakan." kata Morata.

"Baiklah. Aku akan melakukannya." ucap Musro penuh keyakinan.

Morata pun terbang dengan daun Lettuce, magic angin yang menerbangkan daun Lettuce membuat Musro harus segera menaiki mobil remotenya dan kembali melakukan perjalanan selanjutnya.

The Mold of The Mushroom [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang