Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalo baca tinggalin jejak ya bebi-bebi semua Kalo Gabisa komen Please vote :) Kalau gabisa vote :( Mau bagaimana lagi lah ya.
Pokoknya makasih sudah singgah dan baca ~♥~ .
.
.
♥ Here we go ♥
Seperti janjinya tadi siang kepada felix, lelaki tinggi dengan rambut blonde di kuncir satu itu kini sudah berada di pekarangan rumah felix, masih belum terlalu malam kan untuk berkunjung? Mengingat sekarang baru pukul sembilan lewat lima menit.
Hyunjin menekan bel dengan sopan.
Didalam, felix dengan sang bibi tengah asik menikmati cemilan sambil menonton televisi, felix berbaring diatas sofa dengan paha sang bibi menjadi bantalnya. Dan bibi felix juga memainkan penuh sayang rambut sang keponakan yang sudah dua tahun ini dititipkan kepadanya untuk kuliah.
Felix sudah seperti anaknya sendiri tentu saja, apalagi sedari kecil felix memang sudah sangat manja padanya jadi tidak ada kecanggungan di antara dua insan itu.
"felix bangun, sana ada yang neken bel, cepat lihat siapa". Perintah sang bibi.
Felix dengan malas akhirnya bangun dan menuruti perintah bibinya, anak dengan kaos berwarna putih oversize dengan celana hitam sepaha itu kini terus berjalan mendekati pintu, saat ia mengintip dari jendela, ternyata oknum penekan bel adalah hyunjin.
Alih-alih membukakan pintu, Felix lebih memilih berlari ke arah bibinya dengan cepat. "bibi yang berkunjung hyunjin, aku nggak mau bukain, bibi aja".
"loh kok gitu kamu, sana bukain ih gak boleh gitu sama nak hyunjin felix"
"nggak.. Nggak.. Nggak bi, pokoknya bilangin aku udah tidur ya,, please bibi" setelah berucap begitu felix secepat kilat berlari menuju lantai atas, menuju kamar tidurnya dan
BAMMM !!!!
dentuman kuat terdengar karna pintu yang ditutup paksa.
Sang bibi hanya menggeleng saja dengan kelakuan felix, ia beranjak dari duduknya dan pergi kepintu utama kemudian membukakan pintu buat anak manisnya yang lain, yap hwang hyunjin.
"selamat malam bibi" hyunjin tersenyum manis seperti biasa, meraih tangan kanan bibi felix dan menyalami yang lebih tua dengan sopan, kemudian kembali tegak seperti sedia kala.
