Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remind to leave your vote and comment Dont be sider if you dont want my kiss On your lips 😂 . . . . . . . ..
"hey, sytt sytt ... Felix..... Felix sttt sttt" hwang hyunjin memberi kode kepada sahabat baiknya yang sekarang ini sudah tertidur pulas dikasur empuk nya, tapi pemuda manis itu terpaksa bangun akibat ketukan kecil dijendela kamarnya sendiri. Demi tuhan sekarang sudah jam satu lewat empat puluh lima malam. Tetapi anak ini nekat memanjat jendela kamar felix yang terletak di lantai dua. Jendela itu menggunakan kaca tembus pandang yang bisa di geser. Tetapi hyunjin tak dapat membukanya karna felix mengunci dari dalam.
"Hyunjin apakah kau tau? Memanjat diam-diam jendela kamar orang lain di jam satu malam adalah tindakan tidak terpuji, Kau bisa di kira maling jika ada yang melihat tindakan mu ini". Felix dengan langkah lambatnya turun dari kasur dan berjalan kearah jendela sambil menguap dan mengucek matanya sendiri. Tangan nya bergerak untuk membuka kunci jendela dan membiarkan hyunjin masuk ke kamarnya. Yah ini sudah sering terjadi, felix tak terkejut lagi.
Hyunjin bukannya langsung masuk ke kamar felix malah anteng duduk di jendela itu.
"wooow, kau merubah bentuk kamar mu? Ada apa?" tanya hyunjin penasaran.
karna aku bosan dengan bentuk kamar lama ku, makanya ku rubah".
"lalu apakah kau akan bosan juga pada ku~?" hyunjin menopang dagu nya sendiri dengan kedua tangan, menggembungkan pipinya kemudian memasang wajah sok imut. Felix dengan segera mengangkat tangan kanannya sudah ancang-ancang ingin sekali memukul kepala hyunjin tetapi tidak di pukul, hanya gertakan saja... Dirinya geli dengan ekspresi sok imut sahabatnya itu. Rasanya ingin sekali menggiling hyunjin dengan mobilnya dibawah sana.
"aku sudah bosan padamu hyunjin, saaaangat sangat bosan, jadi sebaiknya kau pulang, aku ngantuk, apa-apaan kau ini, sepertinya sudah tidak cukup siang lagi ingin mengganggu ku ya?" felix berjalan menuju kasur dan membaringkan diri disana untuk mencoba memejamkan mata dan menyambung mimpi yang sempat terputus.
"apa kau sedang mengusirku sekarang?" tanya hyunjin yang ikut masuk ke kamar felix.
"baguslah jika kau peka, sana pulang" ucap felix dengan mata tertutup.
Bukan nya menjawab, hyunjin lebih memilih untuk membaringkan diri di kasur felix dengan perut felix sebagai bantalnya. Ikut memejamkan mata seperti yang felix lakukan.
"singkirkan kepalamu dari perutku hwang hyunjin, kepala mu berat" felix tolak kepala hyunjin sampai kepala itu kehilangan alas dan hanya berbantal kasur saja.
"ckk pelit, gak laik" ucap hyunjin, kemudian membenarkan posisi tidurnya dengan baik, lurus seperti felix, menyambar bantal yang felix gunakan dan memakai selimut. Oh bagus kamar siapa ini sebenarnya.
"yaak. Itu bantal ku bodoh" felix merubah posisi menjadi duduk, ia menarik kembali bantal yg hyunjin gunakan,tapi buru-buru hyunjin menarik tangan felix hingga anak itu jadi berbaring, beralaskan lengan hyunjin.
"diamlah, biarkan aku tidur, aku tak bisa tidur di kamar ku sendiri, makanya aku kesini, kamar mu adalah tempat ternyaman lix, jangan teriak nanti bibi mu bangun dan aku di usir". Ucapnya dengan mata yang sudah setia tertutup.
Felix mendongak kesal, sungguh sahabat nya ini benar-benar menguras emosi. Tapi felix sudah sangat mengantuk, tak ada lagi tenaga untuk membantah apa kata hyunjin.
Akhirnya mereka tidur berdua dikasur besar milik felix, dengan felix yang tidur dilengan hyunjin sebagai bantalnya.
"awas saja besok kau bangun malah merengek karna tangan mu kebas. Jangan salah kan aku ya"
"hem"
"jangan ngorok"
"hem"
"jangan memeluk ku"
"hem"
"ja-"
"iyaaaa lee felix, tidur jangan bawel lagi"
"ckk"
Akhirnya setelah beberapa menit ruangan itu sudah sepi. Tak ada lagi yang bersuara, hyunjin sepertinya sudah tidur, terdengar dengkuran kecil yang keluar dari bibirnya.
Felix?
Anak itu sedang menetralkan kerja jantung nya, sapuan hangat nafas hyunjin mengenai wajahnya, dengkuran halus itu berhasil mengusiknya, hyunjin yang tidur adalah satu mahakarya nyata. Hidung mancungnya, bibir tebalnya, mata elangnya, kulit putihnya. Aroma maskulin dari parfumnya. Semua itu cukup membuat felix susah tidur.
Selalu begini, setiap hyunjin susah tidur maka ia akan kemari jam berapapun itu, tak perduli akan jarak dari rumahnya kerumah bibi felix lumayan memakan waktu.
Hyunjin akan tidur bersama felix seperti sekarang ini, memeluk anak itu dengan posesif, kemudian dia akan menghilang sebelum felix membuka mata esok paginya. Hyunjin tidak pernah perduli, tindakan nya selalu semena-mena, sesuka hatinya saja. Mendominasi felix sepertinya adalah sebuah kewajiban baginya. Katakanlah felix sudah terbiasa diperlakukan begini, tetapi semakin lama detak jantungnya semakin tidak terkendali, ingatkan felix untuk tidak membiarkan cinta tumbuh di antara mereka setelah ini.
TuBerCulosis eeh. To Be Continues
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.