dua puluh enam •

474 70 15
                                    

Euphoria ¦¦ hyunlix

.
.
.
.
.

"paman, kenapa paman menyukai kak felix?" tanya felix kecil yang kini sedang asik nangkring diatas sebuah meja yang changbin gunakan sebagai beban untuk gym dadakannya.

Changbin berbaring dilantai, dibawah sebuah meja panjang, kaki meja ia pegang untuk dijadikan seperti angkat besi, dan felix kecil adalah massa sebagai pemberatnya.

"kenapa ya, dia cantik sih makanya paman suka dia".

"orang di luar sana juga banyak yang cantik, kenapa pilihan paman harus kak felix?"

"hemmmmmmm, dia baik, dia berhati malaikat makanya paman suka sama kak felix,,,  ow oww oww feliiix jangan bilang kamu cemburu pada paman". Goda changbin sambil terus menurun naik kan meja yang sedang ia pegangi.

"eeeey aku tidak cemburu sama sekali". Ucap felix kecil.

"tapi paman, mengapa paman tidak berpacaran dengan orang lain saja? Maksudku paman kan kaya, tampan dan juga baik hati, pasti banyak yang mencintai paman diluar sana, sedangkan kak felix agaak em一".

Felix kecil kesusahan menyambung kalimatnya. Ia takut changbin akan terluka. Dimatanya kak felix tidak mencintai changbin, kehangatan nya hanya sebatas menghargai changbin yang kini berstatus sebagai tunangannya.

Changbin paham, ia tersenyum dibawah meja, bahkan anak kecil saja sadar tentang hubungan nya. Hanya dirinya yang berjuang.

"一kalau gitu paman akan pacaran dengan mu saja hahha". Canda nya.

"apa?  Haha terimakasih tawarannya paman, aku sudah punya pacar di jakarta, lagi pula paman sudah tua, Terimakasih saja".

"hahaha apakah kamu baru saja mengatai paman tua? Kurang ajar hahahha kemari kamu". Changbin bangkit dari rebahan dibawah mejanya, ia akan menangkap felix kecil tetapi anak itu lebih dulu berlari menjauh sambil tertawa.

"jangan lari felix, sini kamu akan paman hukum".

"tangkap aku jika paman bisa wleeeek paman changbin tua".

Changbin terus mengejar anak itu, dia berlari kearah felix dewasa yang kini baru selesai mengemas barang-barang yang tidak akan digunakan lagi dalam dua hari kedepan.

"kak felix tolongin lixie paman changbin mau hukum lixie"

"eh-eh-eh-aduh hahha kalian ini kenapa". Felix dewasa merasa pusing, felix kecil bersembunyi dibalik tubuhnya, tangan felix kecil memegang kedua pinggang nya, ia terus berlari membuat felix ikut berputar, changbin ada didepan tubuhnya yang berusaha meraih felix kecil dibalik tubuh felix dewasa.

"kemari kamu lixie nakal, paman akan menghukum mu ayo sini".

"tidak mau hahahaha" felix kecil melepaskan pegangan di pinggang felix dewasa, ia berlari menjauh meninggalkan changbin dan felix disana berdua dengan posisi saling berhadapan.

"udah bercandanya kakak udah keringetan" felix ambil tisu dan mulai menyeka keringat changbin dengan lembut.

"terimakasih sayang". Ucap changbin.

Rumit - Binjinbok √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang