Siapin hati dan mental karna di chapter ini . . . . Kalian . . . . Akan . . . . . . Gak aku apa-apain. 👁👄👁 . . . . Voment jangan lupa. . . . Cikidot
Hyunjin merasa hatinya benar-benar akan meledak saat ini juga, campur aduk antara bahagia, penasaran, tidak sabar, dan sejenis nya. Didalam studion basket yang sudah sepi, hyunjin mondar mandir sendiri menunggu kedatangan seseorang yang sangat berarti untuknya, yap lee felix.
Awan mendung di jam lima sore, tanda-tanda hujan akan segera turun, studion yang langsung beratap langit akan mengguyur badan apabila hujan menitikkan air dimuka bumi.
Tapi hyunjin perduli apa, yang penting ia akan sabar menunggu orang itu, sesekali kepalanya menoleh ke area kampus yang berada tepat di seberang lapangan bola kaki, melihat apakah orang yang ia tunggu telah menampakkan diri atau belum.
Saat kepalanya menoleh, tepat ditengah lapangan pria manis yang ia tunggu sudah berlari dengan senyum termanis bertengger dibibir tipisnya. Anak itu sangat antusias saat melihat kehadiran hyunjin, Hyunjin melihatnya, ia pun berlari menyusul pria manis tersebut, hyunjin berlari menuju tengah lapangan dimana lee felix berada.
"feel" teriaknya penuh senyum dan rasa senang yang tak dapat ia ungkap lewat kata.
Felix tak menjawab hanya tersenyum menampakkan deretan gigi-gigi mungilnya. Demi tuhan hyunjin sangat tampan, nampaknya hyunjin sedang bahagia juga, sama seperti perasaan nya.