sepuluh •

439 70 23
                                    

Hyunlix // hyunjin felix
Euphoria ♬ ♪
.
.
.
.
.
.
.
.

Hey!!!  Ayo voment biar book ini rajin ku up :)
Nggak voment nggak laik kita.

Cikidot

suasana dimeja makan tidak pernah hening, selalu diselingi tawa felix dan candaan renyah dari nenek, menceritakan kisah masa mudanya waktu dulu, mama hanya menggeleng saja melihat keakraban felix dan sang nenek sambil sesekali ikut campur di cerita mereka.

Felix berdiri lagi, menyendok soup tambahan dan menyerahkan ke piring mama hyunjin dan juga nenek, masakan nya enak dan dia PERCAYA DIRI sekarang, berterima kasih lah kepada nenek yang menyerahkan resepnya pada felix.

Sedang asik mengobrol, pintu utama terbuka, suara hyunjin terdengar mengalun diluar sana "silahkan masuk, mama hyunjin pulang" ucapnya.

"sini nak di meja makan" sambung mama.

Mereka berjalan menuju meja makan, hyunjin yang penuh senyum sedari tadi tiba-tiba mendadak bengong, ekspresi nya terkejut saat melihat seorang yang tak asing juga ikut duduk di sana.

"selamat malam tante" sapa jeongin ramah sambil menyalami nenek dan mama hyunjin. Ia sangat sopan dan lembut, berbeda dengan felix yang sedikit bar-bar. Mama hyunjin menarik kursi untuk jeongin duduki.

Felix yang dari tadi berkicau seperti burung tiba-tiba terdiam, tak berbunyi sepatah katapun. Tepat di depannya seorang hwang hyunjin duduk berseberangan meja, orang yang seharian ini mengghosting dirinya. Semakin kesal saat tau anak ini menghilang karna menghabis kan hari bersama jeongin.

"lix kok kamu bisa disini juga?" tanya jeongin sopan.

"nenek meminta ku kemari, jadi aku kemari, kamu disini karna di ajak hyunjin kah?" tanya dirinya balik.

Jeongin tersenyum kemudian mengangguk.

"sayang ambilin nasi buat jeongin" perintah sang mama, bukan, bukan hyunjin yang disuruh tetapi felix. Tante ayolah aku bukan menantu mu kenapa harus aku -batin felix. Tapi ia tak membantah dan mengambilkan nasi buat hyunjin dan jeongin.

Tentu tingkah felix tak lepas dari pandangan hyunjin, anak itu sedari tadi menatap dirinya, felix tau tapi ia abaikan saja, malas berinteraksi dengan tiang listrik menyebalkan.

Suasana semakin hangat dengan dipenuhi tanya jawab mama dan jeongin, anak elegan dan pintar siapa yang tidak tertarik untuk mengetahui jalan hidupnya.

Sesekali nenek melirik kepada felix yang menjadi lebih diam dalam makan nya, "lixie kamu kenapa diam saja" tanya nenek khawatir.

"tidak apa-apa nek cuman lagi menikmati cekernya".

Nenek beralih tatap kepada hyunjin. "bagaimana rasa masakan nya hyunjin?" nenek bertanya kepada hyunjin, sontak felix menatap ke arah nenek dan hyunjin bergantian, ia juga penasaran dengan tanggapan hyunjin atas masakan pertamanya.

"enak nek, sangat enak, masakan nenek tak pernah mengecewakan, nenek selalu tau kesukaan ku". Matanya menyipit saat senyum tulus terulas dari bibir tebalnya. Memuji masakan yang sedari tadi ia kunyah.

Rumit - Binjinbok √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang