dua puluh empat •

543 87 18
                                    

Euphoria // hyunlix
Hyunjin
Felix

Butuh jasa tolak nggak? Ayo tolak haje biar meluk lix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh jasa tolak nggak? Ayo tolak haje biar meluk lix. Wkwk.

.
.

Sebelum kalian baca, tolong vote dulu ya :)
Tekan bintang nggak susah kok
Tinggal pencet doang.
.
.
.
Udah?
.
.
Kalo udah silahkan di baca :)
.
.
.

"jika aku bilang, aku mencintai mu apa kau percaya padaku?"

Sungguh hyunjin mengatakannya malam ini, dimalam pertemuan pertama mereka setelah terpisah sekian lama.

Bohong jika dibilang kalau hyunjin tidak gugup, terbukti dari tangannya yang berkeringat selama menggenggam tangan felix, terbukti dari guratan diwajahnya. Terbukti dari lelehan keringat yang melewati pelipis hingga rahangnya.

Felix tidak melakukan apapun, ini terlalu buru-buru dan juga sangat tiba-tiba, otak nya perlu memproses terlebih dahulu.

"hey kenapa jadi bengong begitu?" ucap hyunjin sambil memetikkan jarinya didepan wajah felix, menyadari bahwa anak itu menatap dirinya dengan tatapan kosong.

"ini sudah malam sebaiknya kita turun, udara semakin dingin lagipula sepertinya akan hujan sebentar lagi".

Felix kedinginan, baju kaos hitam yang dia kenakan tak sanggup melindungi tubuh dari serangan udara yang benar-benar tak mau memberi toleransi sama sekali, tetapi hyunjin melepaskan jaket tebalnya dan menyerahkan pada felix.

"eh kenapa dilepas, ayo kita turun saja sekarang".

"aku masih ingin berbincang dengan mu, apa kau sudah tak rindu aku lagi? Kenapa buru-buru sekali ingin turun, takut kembali jatuh cinta padaku ya?" hyunjin terkekeh setelah mengucapkan kata yang menurutnya sebuah candaan.

Sedangkan felix melototkan matanya, tak semua dapat dijadikan candaan, apalagi disini felix memang masih punya rasa yang ia simpan sebagai rahasia sendiri.

"apa hahaha kenapa kau melototkan mata mu begitu, kau pikir aku akan takut"

Percakapan mereka semakin lama semakin nyaman dirasa,  bahkan kini tak canggung lagi, perlahan kedekatan yang pernah ada dulu tercipta kembali, membawa jiwa muda mereka merasuk dalam dada, mengingat cerita satu demi satu, sesekali felix akan memukul bahu hyunjin saat hyunjin mulai menyebalkan.

hyunjin pun sudah berani merangkul bahu felix saat felix mulai menunjukkan sifat lamanya yaitu merajuk dan mengomel.

Sifat yang hanya ia keluarkan jika sudah bersama hyunjin.

Rumit - Binjinbok √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang