dua puluh tiga •

523 82 26
                                    

(灬♥ω♥灬)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(灬♥ω♥灬)

Malam ini rasanya akan menjadi malam  panjang bagi dua insan yang tengah berdiri diatas balkon, sudah sekian lama terpisah karena jarak kini kedua insan sibuk memandangi bentangan bintang penghias langit yang sama diatas kepala.

Meskipun sudah tidak secanggung tadi pagi, tetapi kedua orang dewasa itu tetap merasakan debaran yang aneh didada masing-masing.

"aku tak menyangka kau ada disini lix" hyunjin buka suara setelah lumayan lama terjebak dalam kebisuan.

"aku juga tak menyangka akan bertemu kamu disini"

Kedua orang itu melempar pandang satu sama lain dengan bibir yang tak pernah absen menyungging senyum manis. Rasanya seperti mimpi dapat bertemu kembali diwaktu yang tak pernah mereka sangka-sangka.

"hyunjin, aku minta maaf soal jeongin ya, aku tidak tau bahwa dia sudah pergi".

"bagaimana kau mau tau, kau menghilang begitu saja setelah perpisahan mendadak dibandara dulu, tak pernah memberi kabar sedikitpun padaku".

"aku tau, itu memang kesalahan ku".

Hening sebentar. Felix sibuk memandangi bintang sebagai pelarian rasa bersalahnya terhadap hyunjin dan jeongin. sedangkan hyunjin sibuk memandangi wajah orang yang kini ada disampingnya. Masih sulit percaya bahwa ini nyata, bahkan sudah bertemu pun rindu tak kunjung menghilang, ingin memeluk felix seperti dulu, tetapi rasanya enggan, mengingat sudah lama sekali mereka tidak pernah melakukan sentuhan fisik.

Padahal jika diingat kembali, dulu kalau mau peluk ya tinggal peluk, mau rangkul ya tinggal rangkul saja, tapi kini hyunjin tak bisa lagi begitu, diantara mereka seperti dilapisi tembok kaca.

"kau banyak berubah ya, kau sudah bisa menggunakan make up, style mu juga lebih elegan dibandingkan dulu, kurasa kau semakin menawan".

"aku mempelajari cara menggunakan make up basic, kurasa wajah ku terlalu pucat, lagi pula aku tak suka bintik-bintik dipipiku".

"mengapa kau bilang begitu? Kau cantik dengan bintik-bintik mu itu tau, apa kau lupa, aku sering mengatakan itu dulukan? bintik mu indah, kau sangat cantik karena ada mereka semua".

Terlalu lancar pujian manis keluar dari bibir tebal hyunjin, selama mengatakan pujian pun hyunjin lekat memandangi wajah felix sampai sang empu merasa malu mendengarnya.

"jangan memuji ku" ucapnya.

"aku mengatakan kebenarannya, kau cantik, kecantikan mu masih sama meskipun sudah tiga belas tahun kita tak saling jumpa".

"hyunjin hentikan, kau akan membuat ku malu jika terus melempar pujian padaku"

"hahahhha kau ini masih saja tak bisa mendengar pujian, sifat mu tak berubah".
Entah lah hati mu.

Rumit - Binjinbok √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang