Hayyy voment juseyooo . . . Jangan malas untuk menekan bintang, karena aku tidak sanggup memberi mu bulan azeeeekkk. . . . Lets go. . . .
Didepan rumah mewah, bola basket terpantul dengan nyaring menyapa aspal, sesekali dilempar masuk kedalam ring. Hari minggu yang lumayan membosankan bagi hwang hyunjin yang tengah libur bekerja, anak semata wayangnya sedang mengikuti study tour disalah satu kebun binatang.
Mengisi hari libur tanpa kemanapun dan tanpa buah hati benar-benar membuat hyunjin seolah kehilangan nyawanya, demi nama felix yang sangat dirinya rindukan, hyunjin kesepian.
"hyunjin, bisa kita bicara sebentar?"
Hyunjin berhentikan sesi bermain basketnya dan menoleh pada sumber suara.
"iya ma, mama mau bicara apa?" hyunjin dudukkan diri di samping sang mama, kemudian dengan sifat manja yang tidak berubah, ia rebahkan kepalanya untuk berbaring di paha sang mama.
"sudah lama ya sejak jeongin pergi dari kehidupan kita, felix saja sudah besar sekarang".
"hem"
"sayang" mama mengelus rambut gondrong hyunjin dengan lembut. "apa kamu tidak kasian sama felix? Dia pasti membutuhkan sosok seorang ibu nak".
"keluarga kita lengkap kok, ada mama, ada hyunjin dan ada hwang felix, dia bahagia ma".
"dia pintar menyembunyikan perasaannya hyunjin, dia juga kesulitan hidup tanpa ibu, apa kau tidak berniat untuk menikah lagi?"
Ternyata ini point nya - batin hyunjin.
Hyunjin tidak langsung menjawab, ia bangkit dari berbaring nya, dan melanjutkan mendrible bola basket.