•MALL•

793 88 31
                                    

BYUR

"Hah...hah...hah," nafas Blaze terengah-engah

Seperti dugaan Thorn, Blaze langsung terbangun dari pingsan setelah ia menyiramkan seember air.

"Huftt...akhirnya Kak Blaze bangun juga! Thorn udah sempet nyerah bangunin Kak Blaze, gara-gara Kak Blaze gak bangun-bangun," Thorn menatap Blaze sedih, tapi yang ditatap membalas dengan tatapan tajam.

Thorn merasakan hawa tidak enak dari tubuh Blaze, ia memasang kuda-kuda dan mengambil ancang-ancang untuk langkah seribu.

"Hish...THORNY!!!"

Dan dugaan Thorn benar lagi, ia langsung berlari sejauh mungkin menjauh dari Blaze.  Blaze yang malihat itu tak tinggal dia, ia langsung mengejar Thorn secepat mungkin.

"Waaaa... Menuju tak terbatas dan melampauinya," teriak Thorn.

Dan terjadilah aksi kejar-mengejar antara Thorn dan Blaze. Gempa dan Taufan hanya menonton saja, tak berniat untuk melerai.

"Asik...dapat tontonan gratis, nih!" batin Taufan.

"Berasa nonton TOM & JERRY secara live!" batin Gempa.

30 menit kemudian...

Thorn masih terus berlari menjauh dari kejaran Blaze. Blaze menambah kecepatan larinya untuk menangkap Thorn.

Tenaga Blaze masih belum habis, sebaliknya dengan Thorn, ia sudah mulai kehabisan tenaga, bahkan sudah terengah-engah.

"Kak Blaze, berhenti ngejar Thorn!" teriak Thorn disela-sela lari, Blaze tak menghiraukan teriakan Thorn, ia terus mengejar Thorn.

Thorn benar-benar tak sanggup lari lagi, ia menghentikan langkahnya dan menodongkan tangan ke arah Blaze. Blaze menghentikan langkahnya.

"Berhenti, kak. Huh, istirahat dulu!" ujar Thorn sembari mengatur nafas yang masih tak beraturan.

Blaze melesat ke depan, lalu mengangkat tangannya.

TUKS

"Makanya, kalau bangunin tu yang bener!" ujar Blaze setelah menjitak Thorn.

Thorn meringis sebentar. "Thorn udah bangunin yang bener, tapi Kak Blaze gak bangun-bangun!"

"Ya, gak usah pakai disiram segala, emang gue tanaman?" tanya Blaze kesal.

"Enggak sih, lebih tepat kebo!" Thorn menjawab dengan tampang polos.

"Pftt..." Taufan menahan ketawanya agak tak meledak.

Blaze menggeram, "APA KAU CAKAP, THORN?" marah Blaze.

"Huwaa...Kak Gempa tolong! Blaze si kebo ngamuk!!" Thorn berlari, bersembunyi di belakang tubuh Gempa.

"Udah, Blaze. Gak usah ngamuk-ngamuk kayak kebo!" ujar Gempa yang sebenarnya menahan tawa.

"Bwahahaha..." meledak tawa Taufan, karena tak bisa menahan lagi.

"Hish...AKU BUKAN KEBO, KAK GEMPA! Hmph" marah Blaze lalu menggebungkan pipi.

"Hehehe...bercanda, gitu aja baper," Gempa terkekeh melihat wajah Blaze.

"Huuu...baperan off!" ejek Taufan.

"Diam kau, Kak Taufan! Dasar kutil kuda," gumam Blaze sarkas.

Taufan yang diejek kutil kuda tak terima, ia pun berdiri dari duduknya.

"LU BILANG GUE APA, BLAZE?" marah Taufan.

"Kutil kuda, emang ngapa?"

"Hiiih...GUE BUKAN KUTIL KUDA, KEBO!" teriak Taufan keras.

VAMPIR BUCIN {BBB} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang