KUKURUYUKKKKKK
Sang mentari kembali menjuntai tinggi. Bulan dan bintang menghilang ditelan cerahnya mentari. Cahaya nya kembali menghangatkan, setelah dinginnya malam menyelimuti atmosfer bumi. Suara berkokok ayam bagaikan alarm pertanda jika pagi telah tiba.
Pagi memang telah tiba, namun di dalam salah satu kamar di mansion megah ini, masih ada satu makhluk yang masih bergelung nyaman dengan selimut tebal. Matanya masih setia terpejam. Masih dibuai oleh bunga tidur yang indah.
Klek
Suara pintu terbuka. Nampak seseorang masuk tanpa permisi. Membangunkan sesosok yang masih terjebak dalam bunga tidur. Menggoyang-goyangkan tubuh sesosok itu agar mau terbangun dari pejamnya, menghapus alam mimpi yang indah dan menghadapi kenyataan dunia.
"Ice, bangun! Udah pagi, kita harus sekolah," sesosok itu masih terus membangunkan pemuda bernama Ice yang masih tertidur.
"Sesuatu yang indah itu adalah tidur di pagi hari, namun semuanya hancur karena jeritan emak!" curahan hati si pemuda polar bear tanpa sadar.
Fang, pemuda berambut raven itu menatap datar pemuda di depannya. "Gak usah banyak cincong. Mending sekarang lo bangun, terus siap-siap. Udah mau siang, nih. Nanti telat lagi."
"Kata E. Joseph Cossman, jembatan terbaik antara keputus'asaan dan harapan adalah tidur malam yang nyenyak," ngigau Ice semakin ngawur.
Menggapai lalu menarik kuat tangan pemuda biru. "Bodoamat. Bangun sekarang atau... Kejutan menantimu!"
Tak ada jawaban. Ice akhirnya terduduk akibat tarikan kuat dari pemuda berkacamata visor. Netral aquarium masih tertutup oleh kelopak matanya. Tak lama ia kembali merebahkan dirinya setelah Fang melepaskan genggaman tangan-nya.
"Begitu seseorang merasa cemas, Francesca Annis berkata, 'Kamu harus makan dan kamu harus tidur.' Mereka adalah dua elemen penting untuk hidup sehat" Ice semakin melatur.
Fang menggeram sebal. Menarik nafas panjang, menghembuskan perlahan. Menggertakan jari-jari tangan dan leher-nya sampai menimbulkan bunyi krek. Ia bersiap melakukan ulang perbuatan-nya lagi. Jika tadi menarik tangan Ice untuk bangun terduduk, sekarang Fang menarik kaki Ice sampai membuat adik-nya itu terjatuh. Tapi, yang namanya maniak tidur mau diapain juga gak bakal kebangun.
Tanggung dengan tindakan-nya itu, Fang lanjut menyeret Ice sampai ke kamar mandi. Ia mengambil seember air dan membiarkan adik-nya tergeletak di lantai kamar mandi.
BYUR
"Huaaa...uhuk-uhuk," Ice gelagapan karena tiba-tiba dirinya disiram dengan seember air oleh Fang.
BYUR
Fang menyiramkan air lagi kepada Ice. "Uhuk-uhuk..hah...hah...udah Fang!" ucap Ice dengan nafas tersegal-segal, ibarat sedang berlari marathon. Fang dengan kejam tak membiarkan dirinya bernafas terlebih dahulu.
"Gue bakal berhenti kalau lu bangun," Fang mengisi air lagi ke dalam ember yang ia gunakan untuk menyiram Ice tadi.
"Gak bangun juga, gue siram nih?!" ancamnya, mengangkat tinggi-tinggi ember yang sudah penuh terisi air.
"STOP!" Ice menodongkan sebelah tangan di depan kakak sulung-nya. "Gue bangun nih!" kelopak matanya terbuka memperlihatkan netral aquariumnya yang cerah.
"Nah, daritadi kek," menurunkan ember air yang sedari tadi ia pikul. "Cepet mandi! Gue tunggu di bawah. sampai lu tidur lagi, gue buang lu ke got."
Fang melangkah meninggalkan Ice setelah memberikan perintah sekaligus ancaman. Ice sendiri sudah menye-menye karna kecerewetan saudaranya. Segala umpatan ia lontarkan pada kakak sulungnya itu.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR BUCIN {BBB}
Vampire{ON GOING} Peperangan antara Bangsa Vampir dengan Bangsa Serigala memang sudah biasa. Namun, bagaimana jika Bangsa Vampir berperang dengan sesama bangsanya sendiri? Kata orang semua vampir itu sama, namun nyatanya, setiap vampir berbeda, salah satu...