Kesembilan vampir muda kini sedang berkumpul diruang tamu, setelah menjamu jamuan yang disiapkan oleh Vampir Bagian Selatan.
Jamuan yang menjadi santapan para vampir itu yaitu, daging mentah dan darah segar.
Walaupun keempat anak Lavender lebih dulu tinggal di dunia manusia, tapi tetap saja mereka masih sama seperti vampir lainnya yang tak dapat memakan makanan manusia.
"Selama kalian berada di dunia manusia, kalian harus bersikap seperti layaknya manusia biasa," ujar Fang.
"Kami tidak bisa!" balas Gempa datar.
"Kami akan mengajari kalian!" balas Ice tak kalah datar.
"Apa saja yang biasa manusia lakukan?" tanya Boboiboy tiba-tiba.
"Biasanya, manusia yang sudah dewasa akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup... Lalu, manusia yang masih di bawah umur akan sekolah untuk mencari ilmu..." kata Solar menjelaskan.
Boboiboy dan ketiga kembar adiknya mengangguk mengerti dengan penjelasan.
Tunggu! Kenapa hanya tiga adik Boboiboy saja yang mengerti? Siapa yang tidak mengerti?
Vampir cantik yang bernama Blaze Fire Alexander, vampir cantik yang satu ini tidak mengerti dengan penjelasan Solar, namun ia gengsi untuk bertanya.
"Apa itu sekolah? Makanan kah?" batin Blaze bertanya-tanya dan hanya dirinya saja yang tau.
"Jadi, siapa diantara kami yang akan bekerja dan sekolah?" tanya Gempa lagi.
Kenapa hanya Boboiboy dan Gempa saja yang sedari tadi buka mulut? Karena ketiga adik Gempa malas berbicara dan memilih diam mendengarkan.
"Yang akan bekerja adalah Pange-" ucapan Fang terpotong.
"Panggil Abang Boboiboy!" potong Boboiboy cepat, karena ia seakan tau siapa yang dimaksud Fang.
"Hek'hem, saya ulangi... Yang akan bekerja adalah Abang Boboiboy..." ucap Fang mengulangi. Boboiboy mengangguk.
Ia lalu berdiri dan beranjak pergi ke kamar. Semua yang melihat hanya diam tanpa ada niatan menahan Boboiboy.
Hening.
Blaze yang tak tahan dengan keheningan, ia pun berdehem dan menyuruh untuk melanjutkan pembahasan yang sempat tertunda.
Gempa menghelai nafas sebentar lalu bersuara. "Siapa yang akan bersekolah?"
"Tentu saja kalian!" jawab Ice santai.
Taufan yang mendengar itu membuka suara.
"Gue ogah!" tolak Taufan.
"Gak ada penolakan!" balas Halilintar cepat.
BRAK
Taufan menggebrak meja setelah mendengar balasan Halilintar. Semua yang di sana terkejut, kecuali Halilintar.
"SIAPA GUE, LU? PUNYA HAK APA NGATUR-NGATUR GUE, HAH!" bentak Taufan
"Masa depan lo!" balas Halilintar tenang.
Memerahlah kedua pipi Taufan, sedangkan yang lainnya melongo karena balasan Halilintar.
"Halu...NAJIS!"
Setelah mengatakan itu, Taufan melesat masuk ke dalam kamarnya.
Hening lagi.
Blaze berdehem lagi untuk memecahkan keheningan. Lalu membuka suara untuk menyapaikan sebuah saran.
"Gimana kalau salah satu dari kita aja?" saran Blaze.
"Ga!" balas Ais singkat.
"Kenapa?" marah Blaze karena sarannya ditolak mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR BUCIN {BBB}
Vampiros{HIATUS Bentar} Peperangan antara Bangsa Vampir dengan Bangsa Serigala memang sudah biasa. Namun, bagaimana jika Bangsa Vampir berperang dengan sesama bangsanya sendiri? Kata orang semua vampir itu sama, namun nyatanya, setiap vampir berbeda, salah...