{ON GOING}
Peperangan antara Bangsa Vampir dengan Bangsa Serigala memang sudah biasa. Namun, bagaimana jika Bangsa Vampir berperang dengan sesama bangsanya sendiri?
Kata orang semua vampir itu sama, namun nyatanya, setiap vampir berbeda, salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo...ini Taufan^^
Apa kabar semua? Lama gak berjumpa, ya? >_<
Upan harap kalian baik-baik aja!
Sebelum Upan pergi...Upan mau ngucapin ucapan terimakasih dan permintaan maaf untuk kalian semua.
Ini untuk rekan patner...eh, maksudnya saudara-saudara Upan, Kak Gledek, Mak Rempong, Kompor Gas, Polar Bear, Si Polos mendekati Bego, dan Bensin, makasih banyak karna selama ini selalu di samping ku, ngelindungi ku, ngehibur aku...Upan ucapin terimakasih sebanyak-banyaknya dan maaf kalau selama ini aku selalu nyusahi kalian, belum jadi adik yang bisa diandalin Kak Hali, belum bisa ngasih contoh yang baik buat adik-adik Upan...Upan mohon maafin, ya! ^^
Aku juga mau berterimakasih ke para fans Upan, makasih udah support Upan sampai sejauh ini, makasih udah selalu ada untuk Upan, dan makasih udah peduli sama Upan...makasih banyak, maaf kalau selain ini Upan ada salah sama kalian, Upan mohon maaf sebesar-besarnya...UPAN KHILAF TEMAN-TEMAN><
HEHEHE...XIXIXI>√<
Makasih untuk Aul, selaku author book Vampir Bucin, makasih selama Upan ada di book ini Aul selalu mgehibur Upan, Upan seneng bisa jadi pemain di book ini, walaupun Upan harus jadi cewek tapi gak papa, yang penting gak ada angsatnya...hehehe, Upan capek kalau disuruh main angsat mulu, sekali-sekali lah...Upan main yang aman, atau yang kocak-kocak juga gak papa. Tapi maaf buat author, Upan gak bisa ngelanjutin peran ini lagi, karna Upan mau pergi...
Taufan : "Upan pergi ya?" ^^ *berdiri di depan pintu*
Halilintar : "Nanti balik lagi kan? Kalau balik lagi, kamu boleh pergi!" *ngalangin jalan Taufan*
Taufan : "Hali..." *megang bahu Hali + senyum lembut*
Halilintar : "Nanti pulang lagi kan?" *natap mata Taufan dalam dengan mata berkaca-kaca*
Taufan hanya tersenyum + natap mata Halilintar lembut. Tanpa babibu, Halilintar langsung memeluk Taufan.
Halilintar : "Jangan pergi Taufan, jangan tinggalkan aku. Hanya kau lah adik paling laknat yang ku punya, walau aku masih punya 4 adik laknat, tapi hanya kaulah yang paling laknat. Nanti siapa yang bakal ngelawak buat aku kalau aku lagi sedih? Ya walau lawakanmu garing, tapi tetep lucu kok. Hiks...walaupun kamu jadi adik yang gak ada akhlak, tapi aku tetep sayang kamu kok, Taufan. Jangan pergi ya?" *meluk Taufan erat + mulai menetes air mata*
Taufan yang sedari tadi mendengar curahan hati Halilintar, hanya berswedrop, sabar, dan menahan diri supaya gak ngelempar kakak laknatnya ke samudra pasifik.
Gempa : "Iya, Taufan bakal balik lagi! Orang cuma pergi ke warung depan." *datang tiba-tiba kek syaiton* /plak/