07

695 131 1
                                    

Selamat Membaca ~

Sekarang hari libur alias minggu. Mashiho lagi rebahan di kasur. Tapi dia bosen, akhirnya dia ngambil ponselnya.

Asahi

Asa? Lu di rumah?

Iya, kenapa?

Share loc dong, gue mau main ke rumah lo, udah lama nggak kesana

Ketemuan di cafe aja yuk shi

Lah? Tumben, biasanya lu mager

Lagi pengen

Ya udah, cafe dimana?

Cafe deket rumahnya jae aja, sekalian ajak dia

Oke
[Read]

"Aneh, nggak biasanya dia mau diajak keluar, dan kenapa dia ngebalas chat gue panjang?" Mashiho bingung sendiri, pasalnya Asahi tak pernah sepanjang ini membalas chatnya. Dan mereka bertiga biasanya main ke rumah Asahi, karena lelaki tersebut biasanya mager.

Terakhir kali Mashiho dan Jaehyuk main ke rumahnya itu SMP, setelah SMA dia pindah. Mashiho dan Jaehyuk belum sempat main kerumahnya lagi. Sekarang niatnya main ke sana sekalian supaya tau rumahnya dimana. Tapi tidak diizinkan.

"Setiap orang bisa berubah kan, mungkin dia udah nggak mager lagi," monolog Mashiho, kemudian ia beranjak menuju kamar mandi. Sedari tadi memang belum mandi. Maklum hari minggu, jadi malas mandi dia.

Setelah selesai bersiap, ia mengambil kunci motor dan berangkat ke cafe.







"Udah lama kalian?"
Setibanya Mashiho di sana, ia melihat kedua temannya yang sudah mengobrol.

"Udah 3 jam yang lalu, lama bener lo mashi, gue udah terkena busung lapar nih," ucap Jaehyuk dengan nada dilebih-lebihkan.

"Lebay! Baru 5 menit," celetuk Asahi.

"Gue doain busung lapar beneran lu Jae!" ucap Mashi.

"Mbak pesen dong!" Jaehyuk teriak ke salah satu pelayan, dia ngehampirin meja Jaehyuk.

"CHAERYEONG?!!"

Mereka bertiga kompak teriak, soalnya Chaeryeong make baju pelayan. Chaeryeong pun sama terkejutnya, mau lari, tapi nggak bisa, ini kerjaan dia. Dia cuma bisa senyum natap temen-temennya.

"Mau pesen apa?" Tanya Chaeryeong.

"Sejak kapan kerja disini?" Tanya Mashiho.

"Baru kok," jawab Chaeryeong seadanya. Dia takut, takut temen-temennya ninggalin dia karena dia anak miskin. Sama seperti ketika dia SMP.

"Jangan kasi tau temen-temen yang lain ya?" Ucap Chaeryeong. Sejujurnya dia sudah keringat dingin. Teman-temannya natap dia intens banget, kan Chaeryeong jadi takut.

"Kenapa?" Tanya Asahi setelah lama mencerna apa yang Chaeryeong ucapkan.

"Gue nggak mau dijauhin sama temen-temen lainnya karena gue miskin, atau mungkin gue bakal dihina karena kerja di cafe kecil," ucap Chaeryeong sambil menunduk.

"Kita nggak akan ada yang jauhin lo Chaer, lo juga beberapa hari kayak lagi ada masalah, lo nggak ada niat mau cerita sama temen-temen lo, setidaknya sama Ryujin?" Ucap Jaehyuk.

Chaeryeong diam. Apa benar teman-temannya tidak akan meninggalkannya? Tapi rasa takutnya mengalahkan semuanya. Dia menggeleng tegas dan menatap ketiganya dengan tatapan tajam.

"Cukup diem dan jangan kasih tau siapa pun, apa susahnya sih? Nggak usah campurin urusan gue!"

Mereka bertiga terkejut mendengar Chaeryeong berbicara dengan nada ketus. Mereka hanya mengangguk.

"Sekarang mau pesen apa? Gue masih punya banyak kerjaan," ucapnya sambil bersiap menulis pesanan mereka.

Akhirnya mereka bertiga mengucapkan pesanannya. Dan Chaeryeong langsung ke belakang memberikan pesanan ketiga orang itu.

Mereka saling tatap. Bingung dengan perubahan sikap Chaeryeong. Mereka merasa mereka belum cukup mengenal teman sekelas mereka. Mungkin bukan cuma Chaeryeong yang merahasiakan kehidupannya tapi juga teman yang lain, mungkin.

"Kalian nggak ada yang nyembunyiin rahasia kan?" Tanya Jaehyuk pelan.

Mashiho menggeleng tanda bahwa dia tidak menyembunyikan apa pun. Jaehyuk menatap Asahi yang tak merespon ucapannya. Sadar diperhatikan Asahi menggeleng pelan.

"Syukur deh, kalo ada yang nyembunyiin rahasia gue bakal kecewa, kita udah temenan dari kecil, bahkan udah kayak sodara. Seharusnya nggak ada rahasia diantara kita,"

Mashiho mengangguk setuju. Sedangkan Asahi ia melamun, bergelut dengan pikirannya, dan merutuki dirinya yang kini tengah berbohong kepada kedua sahabatnya sejak kecil. Ia tidak tau akan semarah apa Jaehyuk dan Mashiho nantinya ketika mengetahui ia saudara tiri dengan Winter.

Asahi menghela nafas, minuman dan makanan mereka telah tiba. Diantarkan oleh pelayan lain, sepertinya Chaeryeong tak ingin bertemu mereka. Mereka menikmati makanan dan minuman mereka sambil sesekali melempar candaan.

Terima kasih sudah membaca ~

CLASSMATE | 01 Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang