10

642 127 2
                                    

Selamat Membaca ~



"Entar ke mall kuy?" Ajak Yuri.

Yuri, Minju, Nako, dan Hitomi sedang berada di kantin. Minju dan Nako mengangguk semangat.

"Hitomi lo gimana? Ikut nggak?" Tanya Yuri, pasalnya gadis tersebut hanya diam dan memakan makanannya.

"Nggak deh, besok ada ulhar matematika kan? Gue mau belajar," ucap Hitomi.

"Aelah Hi, sekali-sekali jangan belajar terus, nggak mumet tuh otak?" Tanya Nako.

Hitomi diam, menimbang ajakan mereka.

"Oke, tapi bentar, gue nggak mau nilai gue jeblok."

"Dih jeblok apaan, lo mah pinter, kalo lo jeblok gue apa kabar? Masa dapet nol," canda Yuri.

Diantara mereka memang Hitomi yang paling pintar. Bahkan dia menempati posisi satu umum, disusul dengan Asahi dan Mashiho.

Entah kenapa peringkat tiga umum bisa berada di kelas yang sama. Hitomi tidak peduli, yang penting tidak ada yang boleh menggeser posisinya.










"Chaeryeong masih marah nggak ya?"

"Mana gue tau Jae, gue bukan Chaeryeong," ucap Mashiho.

Mereka lagi ada di kantin. Hanya bertiga, dengan Asahi yang hanya menyimak obrolan mereka.

"Iya sih, tapi gue masih penasaran, kenapa dia bersikap kayak gitu?" ucap Jaehyuk.

"Daripada Chaeryeong, gue lebih penasaran sama Asahi, kenapa lo bisa ngebelain Winter sampe ngebentak Tomi, padahal kita tau bahwa lo nggak akan ngerespon sesuatu kalo hal itu nggak penting, jadi ada hubungan apa lo sama Winter?" Ucap Mashiho panjang lebar.

Asahi menegang. Dia bingung mau jawab apa. Dia memutar otak, menyiapkan alasan yang akan dipercaya oleh kedua temannya.

"Gue.....gue cuma kasian, Winter udah nangis tapi Hitomi malah tetep ngebentak dia, lagipula gue sama Winter sekelompok, jadi menurut gue kesalahan ditanggung bersama," ucap Asahi. Dia mencoba terlihat senatural mungkin.

"Gue nggak percaya, lo kayak beda gitu tatapannya ke Winter, jangan-jangan LO SUKA WINTER YA?"

Sumpah ini teriakan Jaehyuk bikin beberapa orang natap ke meja mereka. Mashiho cuma natap malas orang disebelahnya ini. Asahi mukanya datar, tapi beda jantungnya udah deg-degan parah.

"Nggaklah, gila aja gue suka dia," ucap Asahi.

Tapi alasan itu nggak ngebuat mereka puas.

"Gue harap nggak ada yang lo sembunyiin sa, karena beberapa bulan terakhir lo aneh, bahkan kita nggak pernah ke rumah lo semenjak lo pindah."

Asahi hanya diam. Dia nggak tau sampe kapan bisa nyembunyiin masalah ini.








"Nonton yuk," ajak Nako.

Mereka sekarang lagi di mall sesuai rencana mereka. Baru nyampe langsung pengen nonton. Yang lain ngangguk tanda setuju. Akhirnya Nako pesen tiket sama Yuri. Minju dan Hitomi mesen cemilan sama minuman.

Setelahnya mereka nikmatin filmnya dengan tenang.

"Abis ini kemana?" Tanya Minju.

Mereka abis nonton film, durasinya satu setengah jam.

"Makan aja yuk, abis tu keliling nyari baju atau sepatu mungkin," usul Yuri.

"Gue balik duluan ya, mau belajar," tolak Hitomi.

"Ya ampun Hitomiku yang pinternya kayak Albert Einstein, santai napa, lo udah pinter, mending refreshing dulu," bujuk Yuri.

Hitomi menghela nafas, kemudian mengangguk.

"Yey, ayo makan gue udah laper banget."

Akhirnya mereka makan dan berkeliling yang menghabiskan waktu dua jam setengah.





Terima kasih sudah membaca ~

CLASSMATE | 01 Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang