Selamat Membaca ~
"Mashiho gak masuk?" Tanya Jaehyuk dia baru sampai.
"Nggak kayaknya, sampe sekarang belum datang," jawab Yuri. Soalnya Mashiho biasanya jam segini udah stay di kelas.
Jaehyuk ngangguk, kemaren perasaan dia nggak enak. Dia tiba-tiba kepikiran sama sahabat pendeknya itu.
"Mashiho di rumah gue Jae."
Ucapan Asahi bikin Jaehyuk noleh ke dia. Disebelah Asahi ada Winter, mereka baru dateng.
"Kok?"
Sok dingin emang si Jaehyuk ini. Dia nanya dengan muka sok datar gitu. Padahal dalam hati udah kangen banget, pengen meluk Asahi.
"Ke rumah gue aja entar."
Jaehyuk mengangguk. Mereka semua duduk ke tempat masing-masing. Beberapa saat kemudian bel pertanda pelajaran pertama dimulai. Bu Jennie guru Sains masuk dan mengajar seperti biasa.
"Mashi gue nggak bisa ngerasain apa yang lo rasain, tapi gue tau lo kuat," ucap Jaehyuk.
Mereka lagi di kamar Asahi. Mereka akhirnya baikan, lagipula masalah Asahi nggak sebesar itu, sampe mereka harus tonjok-tonjokan kayak Chenle dan Beomgyu.
"Kuat apaan, kemaren aja nangis dipeluk Winter."
Mashiho natap tajem si Asahi yang mulutnya asal ceplos. Ya bener sih apa yang dia bilang, tapi kan Mashiho malu.
"Anjir, curi kesempatan dalam kesempitan lo asu!"
"Ya, gue kan lagi sedih butuh pelukan, masa gue pelukan sama Asahi, ntar dikira homo lagi, dih amit-amit!"
"Ya nggak gitu juga panjul, kasian baju kakak gue basah gara-gara air mata lo," ujar Asahi.
Sebenernya Asahi cuma becanda. Lucu aja gitu ngeliat Mashiho malu, muka dia bakal merah banget. Udah lama juga mereka nggak becanda bareng, gara-gara masalah Asahi yang sodaraan sama Winter.
"Lah? Lebih tua Winter toh dari lo?" Tanya Jaehyuk.
Asahi ngangguk, Jaehyuk cuma manggut-manggut aja.
"Kapan lo bakal pulang?" Tanya Asahi.
"Lo ngusir gue? Wah parah lo," ucap Mashiho.
Asahi mendengus "Ya masa lo mau tinggal disini selamanya, bego lo, rumah gue bukan rumah penampungan."
Mashiho ngangguk, bener juga kata Asahi.
"Lo nggak bisa terus-terusan ada disini, ayah lo pasti khawatir."
"Denise, keluar dulu, kamu belum makan dari kemaren."
Nggak ada jawaban, sama seperti kemaren ketika mereka baru sampai dari restoran.
Ibunya Denise sedih banget. Dia nggak tau Denise di kamarnya ngapain, dia takut Denise pingsan didalam sana.
"Ya udah kalo nggak mau keluar, nanti kalo udah laper keluar ya."
Ibunya Denise memilih mengalah dan pergi menuju kamarnya.
"Hiks, Mashi maaf, gara-gara bunda gue keluarga lo hancur hiks, gue cape, gue ternyata emang anak haram."
Denise sedari kemarin hanya mengurung diri di kamar. Keadaan dia kacau banget, bahkan dia nggak ganti baju dari kemarin.
Dia ngerasa bersalah banget sama Mashiho. Dia ngerasa kehadiran dia itu membawa bencana. Dia meraih sebuah benda yang ada di laci kamarnya.
"Udah lama nggak gunain ini, kangen juga."
Setelahnya dia menggoreskan benda tersebut ke tangannya. Rasanya sakit, namun dia juga merasa lega disaat yang bersamaan.
"Maaf Mashi, maaf bunda, maaf ayah."
Terima kasih sudah membaca ~
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSMATE | 01 Line [END]
Fanfiction[Done Revisi] Tentang teman sekelas yang isinya random semua. Hai, cerita pertamaku, semoga semuanya suka ya. Start : 5 Juni 2021 End : 24 Juni 2021