Hello guys! Gimana kabar kalian? Baik baik ya! Yang lagi putus cinta juga jangan terlalu sedih! Masih banyak orang yang mengharapkan kamu!Seeyouu!
" kalian mau pesen paan? " tanya rara sembari berdiri dari duduknya.
" bakso, pedes dower and jus mangga " ujar arin sembari memakan kripik tempe yang ada di meja kantin.
"samain lah ye " ujar vira.
Rara pun segera pergi memesankan makanan untuk dirinya dan kedua sobatnya. Apalagi vira abis di kejar anjing, dan pastinya membutuhkan asupan energi.
Vira yang awalnya memainkan handphone berlogo apel itu, tiba tiba memukul lengan arin kencang. Arin yang terkejut pun refleks menginjak kaki vira yang terbalut sepatu.
" bege sakit tauu!" bentak vira pada arin.
" iya lo juga ngapain mukul lengan gue, sakit juga tau " ujar arin sembari mengelus lengan yang di pukul oleh vira.
"iya abisnya gue syok, ini lambe turah martinez, ada info katanya anak pemilik sekolah bakal pindah kesini " ujar vira sembari membaca deretan tulisan di handphonenya. Arin yang mendengar pun, mendengus kesal.
" gue kira apaan, gak penting " cuek arin
" iya kali aja gant---"
Ucapan vira pun terpotong karna ada yang menepuk bahunya. Vira yang terkejut pun, menoleh ke samping kirinya." apaan? Ganggu orang cerita aja deh " ketus vira
"adik gue yang cantik cetar membahana, minta duit " ujar sang abang, yang menepuk bahu vira adalah abang somvlaknya, si vano.
" lo itu udah pagi tadi ban mobil pake kempes, minta duit lagi! Katanya banyak duit, kok minta ke gue " ketus vira, sembari merogoh saku seragamnya. Dan menyerahkan selembar uang bewarna merah. Vano pun dengan gesitnya langsung mengambil uang itu, dan berlalu pergi.
" Abang kek tai " ketus vira, arin yang ada di sampingnya pun tertawa.
Asik asiknya bercerita, rara pun datang membawa nampan makanan. Mereka pun langsung menyantap makanan tanpa babibu, karna perut mereka minta di isi.
•
•
•
Bel pulang sekolah
Pukul 14.05
Kringg
Semua siswa/i pun bersorak ria, karna yang di tunggu tunggu akhirnya tiba, termasuk ketiga ciwi ciwi cantik.
" lo pulang sama siapa? " tanya rara pada vira dan arin.
" gue di jemput supir " ujar arin sembari membuka bingkisan permen kaki rasa mangga itu.
" gua sama lo ya raa " ujar vira, sembari mengandeng lengan rara. Rara pun langsung mengangguk tanda setuju.
"eh gua ke toilet bentar, kebelet pipis " ujar arin.
" iya yaudah sana, gua pulang duluan ya? Soalnya ada acara keluarga di rumah " ujar rara pada arin. Arin pun mengangkat jempol nya, dan berlari menuju toilet.
•
•
•
Arin pun berjalan menuju parkiran sekolah yang sudah sepi itu, sembari bermain handphone dan menyanyikan lagu kesukaannya.just like the day that i met you
the day i thought forever
Said that you lov--Dugh
" aduhh anjir sakit " rintih arin sembari mengelus dahinya.
Arin pun mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang berani menghalangi jalannya. arin pun terdiam kala melihat pemandangan di depannya. Bukankah itu lelaki yang mengedipkan mata padanya, pikirnya. Seketika arin pun tersadar.
" WOI KALAU JALAN YANG BENER DONG! MATA TU DI PAKE UNTUK MELIHAT, IYA KALI LO GAK LIAT KALAU ADA MANUSIA SEGEDE TONG INI " bentak arin sembari mendongak menatap wajah laki laki, yang sudah berani menabraknya. Laki laki itupun menatap datar gadis di depannya ini.
" Emang dasar lo pendek dan kecil " ujarnya santai.
Seketika mata arin pun membola kala mendengar jawaban dari laki laki di depannya ini. Mata arin pun melirik name tag di seragam laki laki itu.
" WAHAI TUAN CLEO DEGARA MARTINEZ YANG TERHORMAT, LO GAK LIAT BADAN GUE GIMANA?! INI ITU TINGGI! " bentak arin, sembari berkacak pinggang.
Laki laki itu pun menatap arin malas, dan berlalu meninggalkannya. Arin pun melongo kala ia di tinggalkan.
" CUIH DASAR KELEDAI! SOK SOK AN NGEDIPIN MATA, BASI!" teriak arin
Arin pun melanjutkan langkah kakinya menuju gerbang, ia berdecak kesal karna supirnya belum menjemput juga. Sedangkan sekarang jam menunjukan pukul 3 tepat, ia sangat lapar dan juga mengantuk. Tebengan juga tidak ada.
Mata arin menatap parkiran, hingga pandangannya tepat pada laki laki yang menabrak nya tadi. Masa bodo dengan pertengkaran tadi, ia pun berlari pelan menghampiri lelaki itu.
Grepp
Lelaki itu menoleh saat lengan nya di pegang oleh seorang gadis, siapa lagi jika bukan arin. Lelaki itu menaikan satu alisnya tanda apa?.
Arin menyengir " anter gue pulang leo! "
" jangan panggil gue leo! Panggil arnez "
Arin mengangguk " anter gue pulang nez! " seraya menatap arnez sendu.
Arnez berdecih pelan " lo siapa gue?"
Arin mengeratkan pegangannya pada lengan arnez " gue emang bukan siapa siapa lo! apa salahnya sih bantuin orang, lo juga dapet pahala nanti "
" gue gak mau bonceng gadis jelek! " ketusnya
Mata arin membola " gue ini cantik! Mama papa gue udah susah susah bikin gue, tapi lo seenaknya bilang gue jelek! " sentak arin
Arnez yang sudah malas berdebat pun mengendong arin dan mendudukan arin kasar pada jok motornya " diem lo! Gak usah bacod! Alamat rumah lo! "
Arin sumringah " makasih arnez ganteng! Di jalan istana alfaza "
Arnez pun mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang, ini baru pertama kali untuknya membonceng wanita selain mamanya. Sebelumnya ia tak pernah mau mengantarkan wanita, entah kenapa dengan gadis ini ia mau mau saja. Aneh
Jangan lupa comment and vote yang banyak! Biar aku semangat! Ikutin terus jejak martinez sampe end, sampe punya anak wkwk! Lovyou!
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTINEZ [END]
Teen FictionCleo Degara Martinez " Arnez " panggil gadis itu " lo punya spidol item gak? " " buat apa? " " buat warnain kalender, biar gak ada kata libur dalam mencintaimu " Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri. Jika ada persamaan latar atau nama tokoh...