43 - Kebahagiaan Gara

2.3K 123 0
                                    

Hai - Hai!!

Gimana kabarnya? Baik kan? Harus dong! Di masa pandemi kayak gini tetep harus jaga kesehatan dong pastinya, patuhi aturan dan protokol kesehatan, semoga lekas membaik indonesia!❤

Maybe, di sini ada yang nungguin Martinez?
Bentar lagi bakal end nih Martinez! Sedih, karna martinez cepet banget end nya, wkwk.

Ada yang mau squelnya Martinez gak? Kalau ada fiks!! Kalau comment nya tembus 25 aku buat sequel nya!! Sekalian vote deh ya🤣🤣 ngelunjak juga gue mintanya ya

Udahlah yaa!!

Happy Reading!!🧡

Gara melajukan kencang sepeda nya agar sampai rumah, keringat bercucuran membasahi dahi dan badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara melajukan kencang sepeda nya agar sampai rumah, keringat bercucuran membasahi dahi dan badannya. Bagimana tidak, sang papa menelfon dengan nada yang tinggi dan seperti orang khawatir, saat ia sedang berolahraga pagi ini. Dan sialnya, ia pun juga ikut panik.

Brakk

Gara tidak peduli dengan sepedanya yang ia jatuhkan begitu saja di halaman rumah, dengan cepat ia memasuki rumah besarnya itu.

" PAPA!! "

" PAA!? "

" MANA BUNDA! BUNDA KENAPA PA!! "

Gara kalut, kenapa rumahnya sepi sekali tidak seperti biasanya. Ia berlari menaiki tangga menuju kamar orang tuanya.

Brakk

SURPRISE!

Gara terkejut, tetapi ia menutup rasa keterkejutan nya saat melihat senyuman ria dari kedua orang tua nya.

Ia menatap datar keduanya " gak lucu!! Kenapa papa nelfon gara teriak teriak?! Gara khawatir! " sentak gara seraya menatap tajam papanya yang kini tengah tertawa.

Arnez menghela nafas panjang " namanya juga surprise kambing! " ujar arnez ngegas

Plakk

Arin memukul keras bibir tebal suaminya itu, sekate kate kalau ngomong, anak di kata kambing " ini anak kamu! Bukan kambing! "

Arnez mengusap bibir nya yang di tampol oleh arin, ia terkekeh pelan " iya sayang "

Gara menautkan alisnya penasaran " Surprise apa? " tanya gara

Arnez dan arin saling tatap, mereka tersenyum, arin meraih benda berbentuk persegi panjang di atas meja, ia mengangkatnya, mensejajarkannya dengan  pandangan sang putra gara.

Gara mematung, ia terkejut, mata nya berkaca kaca, ia menggoyang kan lengan sang papa " papa!! Ini serius!? Gara bakal punya adek?! " pekik gara dengan kerasnya.

MARTINEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang