Hello semua! Karna gue nulis part ini malam jadi gue ucapin selamat malam guys! Ikutin terus martinez sampe end ya!
Pagi ini arnez sudah bangun dari tidurnya, ia meraba tempat yang di tiduri arin. Ia membuka mata lebar saat sebelahnya ternyata kosong.
Sangking paniknya ia segera berlari keluar, seraya meneriaki nama arin, membuat yang lain terbangun dari tidurnya.
" ARIN! "
" RIN LO DI MANA?! "
" bos kenapa sih! Pagi pagi udah teriak! " sentak vano
" arin kemana!? " bentak arnez
Semua menggeleng tanda tak tahu. Arnez terus mengumpat seraya mencari sang istri. Ia pun beranjak keluar, di sana terlihat arin sedang menikmati pantai, sesekali menendang ombak pantai yang menerjang kaki jenjang nya.
Arnez menghela nafas panjang, ia tersenyum kemudian berlari menghampiri arin.
Grepp
Arin terkejut saat tangan kekar itu melingkar di perut buncitnya. Ia tersenyum, ia tau siapa yang memeluknya.
" gue cari lo tadi, gue khawatir ternyata lo di sini, gak pake jaket lagi! " gumam arnez seraya mencium lembut pundak arin yang terbuka, karna ia memakai daster tanpa lengan.
" anak lo pengen liat pantai pagi pagi tadi " kekeh arin
Arnez terkekeh ia beranjak menghadap arin lalu berjongkok, menyamakan tingginya dengan perut arin. Ia mengelus lembut sang buah hati di dalam perut arin.
" nanti papa beliin pantai buat kamu! " sombong arnez
Plakk
" SOMBONG AMAT! MENDING DUIT NYA BUAT GUE AJA BELI JAJAN! " sentak arin seraya berkacak pinggang
Arnez menatap datar arin " kemaren udah gue kasih kartu masih kurang? " tanya arnez.
Arin terkekeh " lebih dari cukup sayang " ujarnya seraya mengacak gemas rambut panjang suaminya.
Dari kejauhan, teman arin dan arnez tersenyum melihat keromantisan dan juga kepossesifan seorang arnez.
Vira rara bersyukur, sahabatnya di berikan lelaki seperti arnez yang siap siaga. Semoga saja akan selalu seperti ini tanpa ada rintangan apapun lagi.
" yang udah nikah mah beda! " kekeh geefi seraya merangkul aurel.
" semoga lo bahagia terus nez " gumam harris, dan pastinya tak terdengar oleh siapapun.
••••••
" PULANG PULANG! BESOK GUE KERJA CARI DUIT BUAT RABI! " teriak vano
" berisik amat sih lo! Gak liat apa gue lagi beres beres! " sentak arin
Vano menyengir " elah bu bos sensi amat! "
Arin memutar bola mata malas. Entah kenapa siang ini ia sangat mudah marah, herman.
Semua beranjak memasuki mobil untuk segera pulang kerumah masing masing. Mobil mereka pun melaju, membelah jalan yang ramai ini.
Kini vano tengah memainkan jari lentik sang kekasih, siapa lagi jika bukan rara. Sesekali juga ia mengecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTINEZ [END]
Teen FictionCleo Degara Martinez " Arnez " panggil gadis itu " lo punya spidol item gak? " " buat apa? " " buat warnain kalender, biar gak ada kata libur dalam mencintaimu " Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri. Jika ada persamaan latar atau nama tokoh...