Bahagia.
Itulah yg di rasakan Gara pagi ini. Suara tangisan sang adik bagaikan alarm indah untuknya. Dengan segera ia bangun dari atas kasur kesayangannya menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit mandi, kini Gara tengah menyisir rambut lebat nan hitamnya di depan cermin.
" anjir kegantengan gue melebihi taehyung malah " gumam Gara dengan percaya dirinya.
setelah selesai dengan kegiatan memuji diri sendiri, ia segera berlari menuju kamar papa dan bundanya.
Ceklek
Pintu di buka perlahan oleh Gara takut jika menganggu kedua orang tuanya di dalam. Ia menyembulkan kepalanya di balik pintu, dengan cengiran khasnya.
" moorning papa bunda "
Arnez yang sedang menimang putri kecilnya membalikan badan, menatap datar putra sulungnya yang nakal nya tiada ampun, untung anak sendiri, kalau bukan udah di buang ke antartika.
" mau ngapain kamu? " tanya Arnez
Dengan gerakan perlahan ia berjalan mendekati sang papa yang sedang mengendong adik kecilnya " aelah papa, Gara kan mau lihat adik cantik Gara " ujar Gara dengan wajah bersedih.
Dasar Gara drama king!
" mau gendong? " tawar papa Arnez
Dengan cepat Gara menganggukan kepalanya, ia pun segera mengambil alih sang adik dari gendongan sang papa. Ia mencium gemas pipi sang adik tiada henti.
" udah Gara kasian pipinya merah " ujar arin lembut
Gara hanya menyengir tanpa ada rasa bersalah, ia menatap intens mata sang adik yg cantik itu. seketika ia mengangkat kepala saat isi otaknya menemukan permintaan untuk kedua orang tuanya.
" paa nda! " panggil Gara seraya menatap kedua orang tua nya yg sedang rebahan santui di atas kasur. Mereka menaikan satu alisnya tanda apa, saat putra sulungnya itu memanggil.
" Ga-gara minta adek 3 lagi boleh gak? " tanya Gara pelan
Pluk
Pluk
" aduh apaan si!? untung gak kena dedek emes " sentak Gara, bagaimana tidak, arnez dan arin refleks melempar bantal yg ada di sampingnya, karna permintaan sang putra.
" lagian kamu! baru berapa bulan udah nyuruh bunda hamil lagi!? di mana hati kamu! sakit tau melahirkan! " sentak bunda arin
Gara memutar bola mata malas " ya itu resiko bunda, kenapa bunda jadi cewe "
" NDASMU PE'A! "
•••••
Kini Gara beserta cecunguknya berada di sekolah, Martinez High School. Ya sekolah yang dahulu pernah di singgahi oleh kedua orang tuanya saat remaja.
Mungkin kegilaan dan kesolidaritasan akan di temukan kembali atau di turunkan pada anak mereka ini.
Karna ptm akan segera di laksanakan, jadi Gara beserta yang lain masuk untuk mengikuti kegiatan gotong royong. Gara dan yang lain ikut gotong royong? tentu tidak. Mereka hanya merecoki teman temannya yg sedang gotong royong itu, mencari keringat di pagi hari dengan recokan gak jelas dari Gara beserta cecunguknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTINEZ [END]
Teen FictionCleo Degara Martinez " Arnez " panggil gadis itu " lo punya spidol item gak? " " buat apa? " " buat warnain kalender, biar gak ada kata libur dalam mencintaimu " Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri. Jika ada persamaan latar atau nama tokoh...