Happy Reading For You❤
Arnez berhenti di depan gerbang rumah arin, menatap rumah besar arin " turun! "
" iya! Mau mampir gak? " tanya arin
Arnez menggeleng kemudian melajukan motornya kencang.
" gue doain jatuh kapok lo! Eh jangan! Dia kan udah nganter gue! " ujarnya seraya menepuk jidat
Arin pun memasuki rumah mewahnya, di halaman depan terdapat bunga bunga indah terjejer rapi. Di samping rumah terdapat kebun buah mangga, karna arin sangat suka buah mangga.
"assalamualaikum mah " ujar arin lesu
Luna yang semula duduk di kursi ruang tamu pun berdiri menghampiri anak satu satunya yang ia punya. Luna adalah mama arin, Nyonya Luna Auriga.
" kenapa pulang - pulang kok lesu? " tanya luna
" mang jojong mana ma!? Kok gak jemput! " tanya arin.
" mang jojong lagi pulang kampung istrinya sakit "
Arin mengangguk pelan, kemudian berjalan menaiki tangga kearah kamarnya, sesampainya di kamar arin langsung merebahkan dirinya di kasur kingsize kesayangannya.
Kamar arin sungguh aestetic, warna cream di padukan dengan ping, jangan lupa lampu lampu kecil yang menghiasi kamarnya.
Arin pun terlelap dalam mimpi indahnya.••••••
Pukul 04. 15 Sore
Cklek
"arinn" panggil luna sembari membuka pintu.
Luna yang melihat putrinya tidur pun, menghampiri dan menepuk pipi arin pelan.
" arin bangun mandi dulu abis itu makan, kamu belom makan tadi " ucap sang mama
Arin pun langsung terbangun kala mamanya memanggil. Arin itu orang yang gampang di bangunin, jadi sekali orang manggil dia langsung dengar. Jadi kalian jangan pada heran wkwk.
" iya maa " ujar arin sembari berdiri dan mengambil handuk lalu menuju kamar mandi.
Luna pun keluar dari kamar putrinya, dan turun ke bawah.
•
•
•
Meja makan
Hanya terdengar dentingan sendok dan piring yang saling beradu. Keluarga arin memang mengutamakan kesopanan, jika makan harus diam, tidak boleh banyak berbicara.
Makan ala keluarga auriga pun selesai.
Arin berhenti melangkah kala sang papa memanggilnya." arin ikut papa ke ruang tamu " tegas sang papa.
Tuan Danuarthaya Auriga adalah papa dari arin. Tak heran jika sang papa tegas. Karna papanya adalah mayor TNI AD.
Arin pun mengikuti langkah papa nya ke ruang tamu. Arin heran, kenapa papanya bersikap tegas? Apa ia membuat salah?.
" kenapa pa? Tumbenan? Arin ga punya salah loh " ujar arin sembari duduk di kursi yang berhadapan dengan sang papa.
Danu yang tak suka basa basi dan membuang waktu pun, langsung to the point ke arin sang putri.
" kamu akan menikah " tegas sang papa
" HAH APA!! " Teriak arin
" kamu akan menikah " tegas sang papa lagi
Arin pun tertawa kala sang papa mengucapkannya lagi.
" paa pa arin itu gak mempan di prank " ujar arin santai, sembari menaikan satu kakinya ke atas kursi.
Danu yang paham dengan sikap putrinya itu pun, kembali berbicara.
" papa serius arin. Nanti malam calon suami kamu akan kerumah. " ujar sang papa
" papa serius? Pa aku masih kelas 3, aku belom kuliah, aku belom capai cita cita aku " ujar arin, sembari menatap mata tajam sang papa.
" papa gak mau tau arin, papa yakin ini pilihan terbaik. Kamu tau kan? Papa bakal ke swiss sama mama untuk urusan kerja di sana. Jadi sebelum berangkat, kamu udah ada yang bisa jagain. Kamu gak akan bisa menolak perintah papa arin " tegas sang papa sembari menatap mata putrinya yang berkaca kaca.
" tega banget papa sama arin " rengek arin
" kamu minta apapun ke papa, selalu papa turutin. Ga pernah papa ga nurutin kemauan kamu. Ini pertama kali papa minta ke kamu arin. " ujar sang papa
" papa tau kan menikah itu bukan untuk main main " ujar arin
" papa tau, justru itu kamu harus bisa menjalaninya. " tegas papa, kemudian pergi meninggalkan arin yang sudah meneteskan air matanya.
Luna yang sedari tadi mengintip pun, menghampiri sang putri karna tidak tega.
" arinn " panggil mama luna
Arin pun menoleh dan langsung berhambur memeluk mama nya.
" mama bantu arin, arin gak mau ma " isak arin
Luna pun mengelus lembut punggung anaknya agar tenang.
" mama gak bisa apa - apa sayang, kamu tau kan apa yang di inginkan papa pasti akan terwujud, sekalipun gak pernah gak terwujud. Ikutin apa kata papa, papa mau yang terbaik buat kamu " ujar sang mama
" nanti kalau laki nya jelek, dekil, gemuk, sinting dan gak berduit gimana?" rengek arin
Luna terkekeh kala arin berbicara seperti itu.
" papa gak mungkin nikahin kamu dengan orang kayak gitu! " ujar sang mama sembari mengusap air mata sang anak.
" udah kamu ke kamar ya,mama udah nyiapin dress, cocok buat kamu. " ujar mama luna.
Part ini pendek dulu ya! Aku lagi ulangan jadi di sempet sempetin buat update! Ntar kalian merajuk lagi kalau gue gak update🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTINEZ [END]
Teen FictionCleo Degara Martinez " Arnez " panggil gadis itu " lo punya spidol item gak? " " buat apa? " " buat warnain kalender, biar gak ada kata libur dalam mencintaimu " Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri. Jika ada persamaan latar atau nama tokoh...