06 - Tamparan di Malam Pertama

4.2K 239 0
                                    

Happy Reading !
Semoga suka ya sama part ini.

3 hari pun berlalu.

Kini saatnya seorang Clarin Azzura Auriga akan menjadi istri sah dari Cleo Degara Martinez.

Arnez menghela nafas panjang, ia sudah mengulur waktu, dari jam 8 hingga kini jam 9 lebih. Arnez menatap datar tangan di hadapannya ini. Ia ragu ingin mengucapkan ijab kabul.

" baik, apa bisa di mulai ? " ucap penghulu

Arnez menatap datar tangan di hadapannya ini.

" arnez cepet jabat tangan pak penghulu, harus gentle , kamu cowo " bisik papa gara, sembari mencubit lengan putranya pelan.

" Saudara arnez, harap jabat tangan saya " ucap pak penghulu

Arnez ragu ingin mengulurkan tangannya. Ia sangat ragu. Arnez menatap pak penghulu sendu.

" saya gak bisa pak! Belum lancar!"

Para tamu undangan menahan tawa, kala mendengar ucapan tuan cleo martinez. Papa arnez yang mendengar ucapan sang putra pun, mencubit gemas lengan putranya. Ia pun menarik paksa tangan arnez lalu ia jabatkan pada pak penghulu.

" Cleo Degara Martinez bin Degara Martinez saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Clarin Azzura Auriga binti Danuarthaya Auriga dengan mas kawin sebesar 250  juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." tegas pak penghulu

Arnez menarik nafas panjang.

" saya terima nikah dan kawinnya Clarin Az-zuzu susu apa pah tadi " ujar arnez kesal. Arnez sangat grogi jadi lupa akan nama calon istrinya.

Tamu undangan pun menyemburkan tawanya.  Papa degara dan papa danu menatap datar arnez.

Papa degara yang gemas pun menjitak kepala anaknya. Sembari berucap Clarin Azzura Auriga.

Ijab qabul pun di mulai ulang.

" Cleo Degara Martinez bin Degara Martinez saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Clarin Azzura Auriga binti Danuarthaya Auriga dengan mas kawin sebesar 250  juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." tegas pak penghulu

Arnez kembali menarik nafas panjang.

" Saya terima nikah dan kawinnya Clarin Azzura Auriga binti Danuarthaya Auriga dengan mas kawin sebesar 250 juta dan seperangkat alat sholat,  tunai! " tegas arnez

Arnez mengucapkan ijab qabul dengan lantangnya, ia merasa lega karna ia bangga ia bisa mengungkapkan kalimat sakral itu.

" bagaimana saksi ? Sah? " tegas penghulu

" SAHH! " ucap tamu undangan serempak

" An-anjir gue udah beristri? " beo arnez sembari menatap tangannya hang sehabis menjabat pak penghulu.

" Alhamdulillah, silahkan panggil mempelai wanita, dampingkan dengan suaminya " tegas penghulu

Arin pun datang dengan segala kecantikan dan keanggunanya. Semua para tamu pun terpana kala melihat arin seperti putri kerajaan.

MARTINEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang