Misterius

903 92 3
                                    

Setelah dua minggu lamanya Liora dan Alex tinggal di rumah Barra.
Barra dan Clara memperlakukan mereka dengan sangat baik layaknya keluarga bahkan Liora dan Clara sekarang menjadi begitu dekat.

Tapi yang paling membuat Barra dan Clara sangat tidak nyaman adalah SURAT.

Surat dari orang misterius yang selalu membuat Barra menjadi kepanasan setelah membaca isinya, bagaimana tidak? Orang itu selalu bilang bahwa dia akan merebut Clara dari Barra.

Flasback on.

Barra berjalan keluar rumah untuk menghirup udara segar sambil melihat-lihat pemandangan indah di halaman rumahnya yang besar.

"Udara yang sangat segar," monolog Barra.

Saat Ia berjalan langkahnya terhenti didepan pintu rumahnya.

"Surat lagi dan lagi," ucap Barra memutar bola matanya malas.

"Kali ini apa yang ditulis oleh bajingan ini."

Barra membuka surat itu dengan tak sabar, matanya terbuka penuh dan terlihat wajah tampannya yang memerah karena menahan amarah.

Surat
Hai Barra!
Sudah berapa kali kau membuang surat ini ketempat sampah mu?
Lihatlah sampahmu sekarang penuh dengan kertas yang kau orak-arik.
Kenapa kau begitu tidak suka ketika aku menuliskan bahwa aku menginginkan Claramu itu, aku sangat ingin dirinya.
Gadismu itu sangat cantik, lucu, dan juga menarik bagiku, tapi tenang saja aku pasti akan segera mengambilnya darimu.
Sampai kan salam ku untuknya ya!

Kepala Barra rasanya mau meledak ketika membaca isi suratnya, otaknya seketika mendidih dan segera ia robek kertas tersebut lalu membuangnya.

"Aku akan segera menemukanmu dan membunuhmu tanpa ampun!" ucap Barra penuh penekanan.

Flasback off.

"Clara apa kau lapar?" tanya Barra sedikit berteriak karena berada dikamar mandi.

"Aku sangat lapar," jawab Clara yang sedang menonton siaran televisi.

"Aku akan memesan makanan untukmu, Clara."

"Aku ingin kau yang memasaknya," teriak Clara kesal.

Barra keluar dari kamar mandi dengan dada yang terlihat, sungguh dirinya sangat idaman sekali, mempunyai wajah yang tampan dan juga tubuh yang kekar.

"Aku sangat lelah sayang," ucap Barra mengambil pakaiannya dilemari.

"Aku tidak mau tau, kau lah yang harus memasaknya," ujar Clara mengerucutkan bibirnya.

"Tutup matamu!" suruh Barra membuat Clara mengerutkan dahi seperti bertanya.

"Aku mau pakai baju dan celana, apa kau ingin melihatnya?" tanya Barra dengan kedua tangan dipinggangnya.

"Oh baiklah, kau ini bukannya bilang dari tadi," jawab Clara pelan namun masih terdengar oleh Barra.

"Aku kan sudah bilang, kau saja yang pura-pura tak mengerti."

"Pergilah memasak untukku setelah kau selesai memakai pakaianmu," ucap Clara menutup matanya dengan tangan mungilnya.

Barra tertawa kecil melihat Clara yang begitu menggemaskan, ulahnya membuat Barra rasanya ingin mencubit pipinya tanpa henti.

Dᴜᴀ Psɪᴋᴏᴘᴀᴛ [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang