Berteman dengan Kulkas

787 76 1
                                    

Arkan sangat bahagia bisa bersekolah di SMA Negeri 1 Cakrawala, apalagi Ia mempunyai seorang teman dalam waktu yang singkat.

Arkan menghembuskan napas lega, melihat sekitar sekolah yang cukup bersih sehingga tak ada satupun sampah dihadapannya, sangat berbeda disekolahnya dulu.
Sekolah yang selalu terlihat kotor dan menjijikkan.

"Barra sama Clara mana ya?"

Arkan berjalan kearah kantin menatap setiap orang yang ada disana, matanya terus mencari Barra dan Clara namun Arkan sama sekali tidak melihat mereka berdua.

Arkan melihat Jam ditangannya."Udah jam segini kok belum datang sih?"

Karena sudah lama menunggu dikantin dan tak ada melihat sosok yang dicarinya Arkan pun segera balik ke kelas.

"Eh Arkan," tegur Alea.

"Eh iya, kenapa ya?" tanya Arkan.

"Kenalin nama aku Alea," ucap Alea mengulurkan tangannya.

"Aku Arkan, Oh iya kamu kan udah tau hahaha."

Alea tersenyum bahagia karena Arkan menyambut hangat dirinya, bahkan Arkan tidak seperti Barra yang sangat dingin dan sombong, Tapi tetap saja Barra memang lebih tampan daripada Arkan.

"Tidak dapat Barra kan bisa dapat Arkan," pikir Alea.

"Minta nomor WhatsApp kamu dong," ucap Alea membuat Arkan sedikit terkejut.

Arkan tertawa dalam hati melihat gadis yang ada dihadapannya, gadis itu terlihat aneh dimatanya.

Alea menunggu jawaban dari Arkan, sangat lama Arkan berpikir akhirnya Ia memberikan nomor WhatsAppnya untuk Alea.

_____

Rumah Barra

Barra dan Clara sedang duduk menikmati sarapan mereka yang dibuatkan oleh Liora, sudah menjadi kebiasaan untuk Liora menyiapkan sarapan untuk Barra dan Clara.
Bagi Liora ini adalah tanggung jawabnya lagian tak ada yang gratiskan didunia ini? Jadi Liora tak ingin bersantai-santai, Ia sadar bahwa Ia hanya menumpang dirumah mewah ini.

"Clara, cepat habiskan kita sudah telat!" suruh Barra yang sudah menghabiskan sarapannya.

"Sebentar," jawab Clara.

"Mau aku bantu?" tanya Barra.

"Heh dasar! Gak kenyang juga ya?" tanya Clara tak habis pikir dengan Barra.

"Makanya kamu cepat dong makannya."

Liora menggeleng kepala melihat keduanya. "Sudah jangan buru-buru nanti tersedak."

"Tau ni Barra," ucap Clara kesal.

"Iya maaf," ucap Barra tak ingin memperpanjang masalah dengan kekasihnya.

"Udah selesai, ayo berangkat!"

Clara mengambil tas ranselnya di meja kemudian berjalan melalui Barra.

Barra mendengus pelan karena ulah Clara, Ia tahu betul bahwa Clara marah padanya.

"Udah sana berangkat," ucap Liora menepuk pundak Barra.

"Alex mana?" tanya Barra yang sedari tadi tak melihat keberadaan Alex.

"Lagi tidur," jawab Liora membersihkan meja.

"Yaudah gue berangkat ya," Barra segera berlari mengejar Clara yang sudah masuk ke dalam mobil.

____

SMA Negeri 1 Cakrawala

Arkan termenung didalam kelas, sangat bosan rasanya menunggu seperti ini. Arkan menunggu kehadiran Barra dan Clara namun Ia malah tidak melihat dua sosok tersebut.

Dᴜᴀ Psɪᴋᴏᴘᴀᴛ [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang