Peringatan: di part ini terdapat adegan +18 jadi jika kalian tidak suka adegan +18 boleh di skip aja ya:)
Happy Reading.
Barra meletakkan Clara diatas tempat tidurnya, lalu pergi mengambil minum untuk Clara.
"Ini, minumlah!" ucap Barra menyodorkan gelas berisi air putih.
"Terimakasih," ucap Clara menerima gelas tersebut.
"Apa kau masih merasa sakit?" tanya Barra mengelus pipi Clara.
"Aku baik-baik aja," jawab Clara tersenyum tipis.
"Ganti pakaianmu," suruh Clara.
Barra membuka bajunya dan segera beranjak pergi ke kamar mandi, Ia segera mandi dan mengganti pakaiannya.
"Selesai," monolog Barra keluar dari ruang ganti baju.
Barra segera duduk menghampiri gadisnya yang sedang menunggu dirinya.
"Apa kau tau jika saja Gio masih hidup tadi maka aku akan membunuhnya dengan cara yang tidak pernah diduga olehnya, berani sekali si brengsek itu menusukmu hingga jadi begini, aku sungguh tidak terima hal itu," ucap Barra membuat Clara senyum senyum sendiri.
Clara melipat tangannya di depan dada, dan menatap Barra sangat dalam. "Kau sepertinya sungguh mencintaiku," ujar Clara.
"Tentu saja aku mencintaimu, apakah kau tidak mencintaiku seperti aku mencintaimu?" tanya Barra terlihat kesal.
"Kalau aku bilang tidak?" tanya Clara menaikkan alisnya.
"Maka aku akan membunuhmu," jawab Barra tak main-main.
Clara tertawa kecil mendengar jawaban yang keluar dari mulut Barra, sungguh psikopat yang sangat memikat hati para wanita.
Clara mendekatkan wajahnya dengan wajah Barra, sehingga membuat jantung Barra berdetak sangat kencang, sungguh Barra sangat tidak bisa jika Clara seperti ini.
"Apa kau sedang mengujiku?" tanya Barra menaikkan alisnya.
"Kau gugup Barra? Sungguh kau benar-benar gugup?" tanya Clara tertawa geli.
"Berhentilah tertawa atau aku akan segera melakukan hal yang negatif," ucap Barra sedikit berteriak.
"Baiklah belakangan ini kau tidak bisa menahan emosimu," ucap Clara mengerucutkan bibirnya.
"Kau dengar ya, jangan coba menggodaku lagi atau aku akan kehilangan kendali," ucap Barra memperingatkan.
"Aku sungguh takut mendengarnya," ledek Clara.
Barra langsung mendekap tubuh Clara kemudian tangannya mulai menyentuh bibir tipis Clara, Kini Ia sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi. "Barra hentikan," lirih Clara.
Namun Barra tak menggubris perkataan Clara, Barra mengusap bagian leher Clara dan mulai menciuminya, gadis itu menutup matanya merasakan sensasi pada dirinya. Oh shittt, dasar si pria mesum.
"Barra hentikan!" bentak Clara.
Barra menghentikan aksi nya dan tertawa kecil. Gadis ini yang memulai terlebih dahulu namun dia bersikap seolah aku lah yang memulai~batin Barra.
"Kau sangat mengerikan," ucap Clara menatap Barra.
"Kau yang menggodaku, namun dimana salahku?" tanya Barra merasa tertuduh.
"Aku baru saja sembuh, apa kau tidak bisa membiarkanku istirahat?" tanya Clara menatap kesal.
Barra membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan menatap Clara dengan tatapan yang menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dᴜᴀ Psɪᴋᴏᴘᴀᴛ [𝐄𝐧𝐝]
RomantizmCerita tentang Agatha Clarabella dan Barra putra Lesmana. Dua orang dengan jiwa psikopat secara tidak sengaja dipertemukan di SMA Negeri 1 Cakrawala dan menjadi saling jatuh cinta. PERINGATAN: Didalam cerita terdapat adegan kekerasan