Hari ini udara pagi begitu segar, Terlihat seorang Pria sedang duduk dihalaman rumah menatap langit-langit sambil meminum secangkir kopi hangat.
"Barra, apa kau sudah sarapan?" tanya Seorang gadis menghampiri Pria yang tengah menikmati kopi hangat.
"Belum, Kau sudah bangun?" tanya Barra memandang Clara.
"Hm em, tapi aku tidak melihatmu disampingku dan ternyata kau berada disini," jawab Clara melipatkan kedua tangannya di dada.
"Aku hanya ingin menikmati udara segar pagi ini," ucap Barra meneguk kopi hangat ditangannya.
Hari adalah hari Minggu yang artinya sekolah sedang libur membuat Barra dan Clara bisa beristirahat dan menghabiskan waktu tanpa ada yang namanya belajar.
"Duduklah disampingku," ucap Barra.
"Apa kau tak ingin sarapan?" tanya Clara.
"Aku sedang tidak lapar, apa mungkin kau lapar? Kalau kau lapar biar aku masak terlebih dahulu," ucap Barra memegang tangan Clara.
"Tidak, nanti aku bisa masak sendiri Barra," tolak Clara.
Clara tidak ingin membuat Barra kelelahan karena dirinya, lagian dia juga bisa memasak sendiri tanpa harus menyuruh Barra, sudah cukup membuat Barra repot.
"Tadi aku mendapat surat lagi," ucap Barra dengan wajah yang berubah kesal.
Clara mengerutkan dahinya mendengar ucapan Barra. "Lagi?" tanya Clara.
"Ya, aku segera merobek dan membuat surat itu ditempat sampah, aku benci melihat surat itu," jawab Barra menyender di bahu Clara.
Flashback on.
Barra berjalan keluar rumah memegang secangkir kopi hangat yang disiapkannya untuk melihat pemandangan pagi yang begitu indah.
Namun langkahnya terhenti saat melihat kearah bawahnya."Surat lagi," monolog Barra.
Barra membungkukkan badannya mengambil surat yang menganggu kenyamanan matanya.
Surat
Hai Barra, kenapa kau merobek dan membuang surat yang kutuliskan untuk Clara?
Apa kau merasa cemburu?
Ingat Barra! Aku akan merebut Clara darimu.
Clara akan menjadi milikku!
Barra menghela nafas kasar menggenggam kertas ditangannya dengan wajah yang memerah, terlihat jelas bahwa dirinya sangat marah.
Ia sudah tidak bisa bersabar lagi dengan orang yang mengirim surat untuk Kekasihnya.Clara milikku!~batin Barra.
"Shit," umpat Barra membuang kertas yang dirobek olehnya ketempat sampah.
Flashback off.
Barra mengenggam tangan Clara dengan sangat erat, entahlah dia merasa sangat tidak tenang, sungguh dia sangat takut kehilangan Clara yang sudah mengisi hatinya.
"Dia bilang dia akan mengambilmu dariku," ujar Barra bersedih.
"Tenanglah Barra, aku tidak akan pergi darimu, aku ini milikmu!" jelas Clara menekankan ucapan Aku ini milikmu.
Barra sedikit lebih tenang saat Clara mengucap kalimat itu dan mengelus kepalanya dengan sangat lembut, posisi Barra masih tetap sama, yaitu kepala yang disandarnya dipundak Clara dan menggenggam tangan Clara dengan sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dᴜᴀ Psɪᴋᴏᴘᴀᴛ [𝐄𝐧𝐝]
RomansaCerita tentang Agatha Clarabella dan Barra putra Lesmana. Dua orang dengan jiwa psikopat secara tidak sengaja dipertemukan di SMA Negeri 1 Cakrawala dan menjadi saling jatuh cinta. PERINGATAN: Didalam cerita terdapat adegan kekerasan