02 - Diajak Nikah?!!

601 91 18
                                    

Bangun pas subuh, Anya langsung bersiap untuk pulang ke rumah. Membuka pintu kamar, Anya rada kaget lihat para jantan terkapar di lantai kayak ikan asin yang lagi dijemur.

"Pasti mereka pada habis minum!" gumam Anya sambil melangkahi tubuh July untuk mengambil tas miliknya yang berada di atas sofa.

"Oy, pamit yak gue?" ucap Anya sambil memukul pelan pipi July.

"Heung? Ya hati-hati." balas July sambil membuka sedikit matanya lalu kembali terpejam.

Anya menggeleng kecil, tak habis pikir dengan tingkah sahabat-sahabatnya ini. Beranjak berdiri, Anya akhirnya pergi meninggalkan rumah kontrakan July.

Sampai di rumah, Anya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di rumah, Anya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai mandi dan bersiap dengan pakaian kerjanya, Anya keluar dari kamar dan mendapati sang ibu yang sudah selesai memasak sarapan untuk mereka.

"Si Jean mana Bu?" tanya Anya sambil duduk manis di kursi.

"Belum bangun, coba kamu bangunin sana. Jean kan lebih takut sama Mbaknya dibanding sama Ibu."

Anya tertawa kecil lalu beranjak berdiri dan berjalan menuju kamar sang adik.

"Jeeee bangun!!!" Anya membuka pintu kamar Jean dan mendapati sang adik yang masih tertidur dengan posisi tiarap.

"Ya Allah nih anak, tidur kagak ada cakep-cakepnya!"

Anya menarik bahu sang adik hingga posisinya berubah menjadi telentang. "Bangun eyyy, lo ada kelas pagi kan hari Jumat!!!" Anya menepuk-nepuk pipi Jean.

"Apa sih Mbak!!! Baru jam enam ini!!!"

"Jam enam matamu! Ini udah jam setengah delapan!"

"HAH???" Jean bangun terduduk dengan kedua mata yang melotot berwarna merah.

"Anjir, kenapa gak dibangunin dari tadi sih Mbak? Pagi ini Jeje ada kuis!"

"Ibu udah berkali-kali bangunin lo. Emang lo aja yang kebo!"

Mengabaikan ucapan sang kakak, Jean beranjak bangun dan mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu. Pemuda berusia awal dua puluh tahun itu langsung berlari menuju kamar mandi.

Anya sendiri hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah adiknya itu. "Kapan dia dewasanya sih? Dasar anak bungsu." gumam Anya.

" gumam Anya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️ Hi, Anya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang