28 - Pillow Talk

428 71 32
                                    

Selesai melakukan tugas sebagai budak koorporat, Anya berjalan keluar dari tempat kerjanya. Langit terlihat mendung, bahkan suara gemuruh mulai terdengar. Anya mengambil ponselnya dan mencari kontak Alva. Rencananya, sepulang kerja ini dia ingin memberikan oleh-oleh pesanan Alva itu. Orang kaya memang suka seenaknya ya? Oleh-oleh aja milih.

Anya
Dimana?

Alva
Apart, kenapa?

Anya
Share loc, gue mau nganter oleh-oleh.
Keburu basi ini winenya!

Alva
Oke
(Send location)

Anya
Otw

Alva
Take care💓💓

Anya memasukan ponselnya ke dalam tas, lalu berjalan menuju motornya yang tersisa sendiri di parkiran. Semua rekan kerjanya pulang terburu-buru, tak ingin terjebak hujan yang sepertinya akan turun dengan lebat. Memakai helem dan menyalakan mesin motor, Anya melajukan motornya membaur dengan kendaraan lainnya.

Memasuki kawasan Menteng yang terkenal dengan kemewahannya, Anya tau tempat ini surganya pertunjukan musik live dan lounge koktail berkelas. Disini banyak tempat makan bernuansa santai berderet di Jalan Sabang, bener-bener surga untuk manusia dengan kelebihan duit.

Seandainya Anya kelebihan duit, mungkin dia bakal beli apartemen juga di daerah sini. Siapa coba yang tidak suka pertujukan musik dan suasana santai? Menteng dan segala isinya. Anya menambah kecepatan motornya saat rintik hujan mulai turun menyentuh punggung tangannya. Melihat ke kiri dan ke kanan, akhirnya Anya sampai di depan gerbang Excecutive Menteng Apartement.

Satpam yang bekerja menjaga gerbang berjalan menghampiri Anya. "Ada keperluan apa, Mbak?" tanyanya sopan.

"Temen saya tinggal di dalem Pak, boleh masuk?"

Si satpam mengangguk, lalu membukakan gerbang. Kawasan elit dengan penjagaan ketat, sebanding dengan uang yang dikeluarkan.

"Makasih Pak," pamit Anya lalu melajukan motornya masuk ke dalam dan menuju basement.

"Makasih Pak," pamit Anya lalu melajukan motornya masuk ke dalam dan menuju basement

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alva membuka pintu apartemennya, menampilkan Anya dengan keadaanya mengenaskan. Rambut lepek, baju basah, dan lagi wanita itu tak memakai alas kakinya. Terlihat seperti gembel.

"Menyedihkan," komentar Alva lalu bergeser, memberi akses masuk untuk tamunya sore ini.

Anya mendengus, mendorong tubuh Alva sambil menempelkan paper bag cokelat di dada pemuda itu. "Oleh-oleh pesanan lo," katanya singkat lalu masuk ke dalam apartemen Alva.

Anya berjalan menuju ruang tengah, disusul Alva setelah menutup pintu apartemennya.

"Gue baru tau lo punya apartemen," komentar Anya sambil duduk di sofa.

✔️ Hi, Anya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang