Ketika Haechan hendak mendekat kearah mobil, seseorang menahan tubuhnya dari belakang.
"Jangan membahayakan dirimu sendiri Chan," itu suara Yuta, lantas Haechan memberontak.
"Kau gila?! Jaena masih di dalam mobil!" protes Haechan. Lelaki itu hendak kembali berlari sebelum sebuah suara menghentikannya,
"Papa!!" Jaena terlihat melambaikan tangannya dari balik sebuah toko kelontong yang tak jauh dari mobil yang Jaena tempati tadi. Haechan menghembuskan nafas lega, astaga dia hampir saja jantungan!
Dengan langkah pelan Haechan ikut menghampiri Jaena yang berlari kearahnya,
"Astaga kau membuatku khawatir," ucap Haechan begitu dia bisa merengkuh tubuh Jaena dalam pelukannya, tangannya mengusap kepala Jaena penuh sayang. Kalau sampai Jaena kenapa-kenapa mungkin Haechan akan menyalahkan dirinya sampai mati. Jaena membalas pelukan Haechan, melingkarkan kedua tangan kecilnya di pinggang kekasih Daddy-nya itu.
"Untung tadi aku sudah sadar lebih dahulu dan menyelinap keluar sebelum mobilnya diledakkan," ucap Jaena.
"Untung Jaehyun mengajarimu bagaimana caranya melarikan diri," balas Haechan. Jaena melonggarkan pelukannya, ketika dia merasakan basah di tangannya ia mendongak untuk menatap Haechan,
"Papa berdarah!" Jaena berteriak panik,
"Paman!!! ayo bawa Papa kerumah sakit! Papa berdarah!!" teriakan Jaena membuat semua orang terpaksa bertindak secepatnya, padahal Haechan sendiri malah terkekeh melihat tingkah Jaena yang seperti seorang ibu yang melihat anaknya terluka.
Setelah berhasil diobati dari rumah sakit, kini merke bersantai, benar-benar bersantai di kolam renang indoor, jangan harap mereka masih berada di apartemen tadi karena pada kenyataannya mereka kini sudah berada di mansion milik Jaehyun, milik pribadi.
"Papa apa menurutmu aku bisa menjadi seperti Daddy saat besar nanti?" tanya Jaena. Haechan yang tengah tidur diatas ban berbentuk flamingo itu terkekeh,
"Tentu saja, kau bisa menjadi apa yang kau mau. Papa akan membantumu bagaimanapun caranya," jawab Haechan,
"Kalau Jaena ingin jadi dokter?" tanya Jaena,
"Itu lebih baik tentunya, kau tidak perlu berurusan dengan orang-orang brengsek," jawab Haechan. Jaena yang duduk di tangga kolam renang lantas mengambil posisi untuk berenang dari sisi kolam timur ke sisi kolam barat. Dari jauh Jaehyun, Johnny, dan Yuta memperhatikan interaksi Jaena dan Haechan.
"Kau serius dengan Haechan?" tanya Johnny. Dia tahu bagaimana tabiat Jaehyun, menjadi sahabat orang bejat itu selama lebih dari 10 tahun membuat Johnny tahu semua yang ada dalam diri Jaehyun.
"Jika Jaena nyaman dengannya maka aku akan serius dengannya," jawab Jaehyun. Mendengar itu Johnny mendengus,
"Aku tidak percaya jika anakku menjadi kekasih sahabatku sendiri," ucap Johnny,
"Kau seperti pedofil Jeff," tambah Yuta dengan tawanya, Jaehyun berdecak.
"Love is blind," ucapnya menanggapi Yuta, Johnny menggelengkan kepalanya. Tak apa jika Haechan dengan Jaehyun, tapi kalau sampai Haechan kenapa-kenapa dia tidak segan mengambil kembali anaknya dan membawanya pergi jauh dari Jaehyun.
"Daddy!! aaaaaa kaki Jaena keram!!" suara Jaena membuyarkan lamunan Jaehyun, ia menghela nafas untung saja Jaena ada di kolam setinggi 1,5 meter, ia menghampiri Jaena yang ada di pinggir kolam bersama dengan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JAEHYUCK) (END)
Fanfiction"Apa yang kau lakukan?" "Ssstt...ada Papa-ku, diam," "Sshh.." -------------------------------------------------------------- Desclaimer: - Cerita ini mengandung unsur bxb - Tidak ada hubungannya dengan Sugar Daddy di lapak sebelah - 18+ - Action...