7. Get back

10.9K 958 29
                                    

Alamat yang dikirimkan oleh Sungchan membawa Haechan dan Jaehyun ke sebuah rumah tua, memang ada mobil disana dengan plat yang sama seperti mobil yang menculik Jaena. Tapi semua itu tak menjamin jika mereka ada disana, apalagi rumah ini terletak di dekat wilayah ramai dan padat penduduk. Ada kemungkinan besar mereka berpindah ke mobil lain karena disini tidak ada CCTV di sepanjang 100 meter.

Haechan mencoba untuk membuka gerbang, tetapi tidak bias, gerbang kayu itu terkunci dari dalam. Jadi satu-satunya cara untuk masuk adalah merusak pintu, ah ada satu cara lagi, memanjat tembok. Tapi Haechan sedang tidak ma-

Brak!

Gerbang langsung terbuka lebar ketika Jaehyun menendang dengan keras gerbang kayu itu beberapa kali. Tanpa menunggu lama, Haechan langsung menerobos masuk mendahului Jaehhyun. Masuk ke dalam rumah tak berpenghuni itu, sepertinya sudah lama ditinggal karena udara terasa sangat dingin disana. Taka da tanda-tanda keberadaan manusia disana, bahkan hanya sekedar manusia mampir un taka ada. Kemungkinan besar adalah mereka berpindah mobil, melihat Haechan yang tak menemukan apapun, Jaehyun menghubungi Sungchan,

"Cari semua mobil yang keluar masuk di daerah perumahan xxx sekarang, temukan pelakunya hari ini juga," ucap Jaehyun begitu Sungchan mengangkat telfon. Setelah mematikan telfon, Haechan dan Jaehyun tidak punya pilihan lain selain kembali ke rumah, tapi kali ini mereka pulang ke rumah keluarga Seo.

Begitu sampai dirumah besar itu, Haechan langsung menerobos masuk sembari memanggil sang Mama. Ten yang saat itu tengah berusaha menyelesaikan puzzle terpaksa menghela nafas panjang ketika Haechan menerjangnya dengan pelukan dari samping dan merusak karya tangannya yang sudah hampir tiga jam dia kerjakan,

"Mama...hiks," mendengar suara isakan dari bibir Haechan langsung membuat Ten melonggarkan pelukan, jarang sekali Haechan menangis. Kalau dulu Haechan sering menangis karena tak bias mendapatkan jajan, semakin besar dirinya Haechan hanya menangis karena asetnya terjepit resleting celana, itupun terakhir kali Haechan menangis saat di Sekolah Menengah Atas.

"Ada apa? Ada yang sakit?" Tanya Ten, dia membalas pelukan Haechan, mengusap pelan punggung anak satu-satunya itu.

"Jaena diculik, kami belum bias menemukannya," ucap Jaehyun, dia mengambil duduk di sofa yang ada di belakang Ten dan Haechan.

"Jaena?! Anakmu itu? Bagaimana bisa??" Tanya Ten, terkejut jelasnya, tidak ada yang berani macam-macam dengan keluarga Jaehyun selama ini. Kemudian Ten menatap Haechan,
"Lalu kenapa kau menangis?" Tanya Ten sembari melonggarkan pelukannya, menatap Haechan yang matanya sudah memerah,
"Aku yang menjaganya Ma," jawab Haechan, bibirnya melengkung kebawah menunjukkan penyesalannya. Ten mengusap wajah Haechan dengan lembut,
"Sudah, bukan salahmu juga. Sekarang focus untuk mencarinya. Heum?" ujar Ten yang dibalas anggukan oleh Haechan.

"Jeff? Tumben kau ke- ah kembali lagi ke rumah kau? Masih ingat?" Johnny lantas mengubah topik pembicaraan ketika melihat Haechan disamping Ten.
"Kenapa menangis? Bedebah ini menghamilimu?" Tanya Johnny, ia mendudukkan dirinya di sofa,
"Serius sedikit bias tidak?" Tanya Haechan, mendengar itu Johnny hanya terkekeh. Kemudian Jaehyun menyahut, dia sedang tidak mood untuk diajak bercanda kali ini. Anaknya hilang dan dia tidak bias diam saja,

"Jaena diculik dan belum ditemukan siapa penculiknya," ujar Jaehyun. Kini Johnny terkejut dengan penuturan Jaehyun,
"Kenapa kau tidak bilang padaku lebih awal?" Tanya Johnny, ia segera menelfon semua anak buahnya,

"Dimana posisi terakhir Jaena?" Tanya Johnny,

"Minta pada Sungchan," jawab Jaehyun. Di dengar dari nada bicara Jaehyun yang terlampau dingin dan mengambang itu Jaehyun benar-benar kacau.
"Ayo kita mencari Jaena, setidaknya kita bisa mencari disekitaran tempat Jaena diculik," ajak Haechan, dia mencoba untuk mengalihkan pikiran Jaehyun agar tidak terlalu menyalahkan diri sendiri atas diculiknya Jaena. 

SUGAR DADDY (JAEHYUCK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang