9. Blue

11.4K 891 46
                                        

Mari kembali saat jam-jam dimana Jaehyun dan Haechan dalam keadaan terlelap setelah permainan panas mereka. Jaehyun masih memeluk Haechan dalam rengkuhannya, tubuh mereka hanya terbalut kimono dengan tali yang terbuka dan selimut tebal yang menutup tubuh keduanya. 

Jaehyun terbangun, tenggorokannya terasa kering, jadi setelah melepaskan pelukannya pada Haechan dengan hati-hati, dia bangkit dari ranjang menuju keluar kamar.  Namun baru saja membuka pintu kamar, seseorang menyerangnya dari samping, keadaan rumah yang remang-remang membuat Jaehyun tak menyangka bahwa akan ada serangan mendadak. Dengan cepat Jaehyun melawan, meskipun kesadarannya masih baru terkumpul, tapi jika untuk refleks melawan ini Jaehyun tak perlu dipertanyakan lagi. 

Lagipula serangan mendadak tadi membuat kesadaran Jaehyun langsung terkumpul, meskipun keadaan markas temaram, tetapi Jaehyun hafal dengan setiap lika-liku rumah ini, hal itu memudahkan Jaehyun untuk mencari tempat yang lebih terang. Tak perlu waktu lama bagi Jaehyun untuk menuntaskan delapan orang yang menghajarnya, ketika dia merasa semua sudah aman. Namun dia melihat dua orang kabur menuju ke pintu rumah, tapi ketika Jaehyun hendak mengejarnya hingga ke luar rumah, sepertinya sudah tidak sempat lagi. Jadi Jaehyun memutuskan untuk kembali ke dalam rumah, 


Jaena mendengar keributan dari luar kamar, ada banyak suara barang pecah. Bocah perempuan itu langsung terbangun, berlari ke kamar mandi dan mencari tempat persembunyian yang memang menjadi salah satu alternatif disana, ventilasi udara. Jaena masuk dengan memanjat wastafel disana, masuk ke dalam lubang ventilasi dengan mudah dan tak lupa menutup kembali lubang ventilasinya. Jaehyun benar-benar sudah mempersiapkan Jaena dengan mengajarkan banyak hal, membuat putrinya itu bisa terbebas dari banyak masalah atau hal yang membahayakan dirinya. 

Dan benar saja, tak berselang lama setelah Jaena masuk ke ventilasi, dua orang masuk ke dalam kamar Jaena bahkan memeriksa ke kamar mandi. Menghiraukan itu, Jaena merangkak menuju ke kamar sebelah, dimana Haechan dan Jaehyun berada. Namun yang Jaena temukan hanya Haechan disana, tapi dalam keadaan ada dua orang yang menyekap Haechan, tubuhnya ditindih, mulutnya di bekap oleh satu orang, sedangkan satu orang lainnya menancapkan banyak pisau kecil pada tubuh Haechan. 

Jaena menutup mulutnya dengan telapak tangan ketika melihat kejadian itu, dia sadar bahwa dia belum mempunyai kekuatan untuk melawan dua orang seperti mereka. Maka dengan matanya dia berusaha untuk mengingat setiap detail tubuh dan bagian wajah pelaku. Kemudian setelah kedua pelaku tadi meninggalkan Haechan, Jaena nekat turun dari ventilasi yang tingginya lebih dari dua meter. Meskipun dia mendarat dengan selamat, tapi tangannya terkilir. 

Jaena tak bisa menahan air matanya, dia langsung menghampiri Haechan dengan menahan isak tangisnya. Keadaan Haechan benar-benar berlumuran dengan darah, kain bahkan masih menyumpal mulutnya, gadis itu dengan tangan gemetar menarik pelan kain yang menyumpal mulut Haechan. 

"A-apa yang harus aku lakukan.." suara Jaena bergetar hebat menahan tangisnya, ia ingin menolong, tapi semuanya berakhir dengan Jaena yang memandang tubuh Haechan yang penuh dengan pisau kecil menancap di tubuhnya. Isakan kecil mulai terdengar, kemudian tak lama kemudian Jaehyun kembali ke kamar untuk memastikan keadaan Jaena, tapi saat melewati kamarnya dan Haechan, dia melihat Jaena ada disana dengan menangis. 

Dan Jaehyun berlari ke arah sang putri, jantungnya mencelos melihat keadaan Haechan. 
"D-dad.. tolong selamatkan Papa..hiks," ucap Jaena. 




🌻🌻🌻🌻🌻🍑🍑🍑🍑🍑




Jaehyun membawa Haechan ke rumah sakit dengan secepat mungkin, keadaan Yuta belum tahu kemana dia sekarang. Untungnya Jaena tidak apa-apa, tapi kini Haechan...

SUGAR DADDY (JAEHYUCK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang