Pagi sudah menyambut, ketika sinar matahari menerpa wajah Jaehyun, pria itu terbangun. Dengan tubuh yang langsung terasa nyeri hingga lehernya juga,
"Good morning," sapaan itu langsung menyapa Jaehyun begitu dia membuka mata, dia mendapati Haechan tidur disampingnya dengan senyum yang mengembang. Lelaki manis itu kembali memeluk Jaehyun, tubuh keduanya masih sama-sama naked dan hanya tertutup selimut,
"Maafkan aku," ucap Jaehyun sembari membalas pelukan Haechan.
"Kalau kau ingin diperkosa Papa-ku lagi, bisa kau ulangi kesalahanmu ini," balas Haechan, kepala Jaehyun menggeleng.
"Sekarang jelaskan kenapa kau bersama wanita itu setiap pagi?" tanya Haechan. Sebelum menjelaskan, Jaehyun menghela nafas dengan berat.
"Dia bukan kekasihku, lebih tepatnya dia mantan kekasihku. Dulu sebelum aku bertemu denganmu, aku suka menyewa wanita, dan dia salah satunya. Kemudian kami menjadi kekasih selama beberapa bulan lalu putus karena aku bosan. Beberapa minggu yang lalu dia kembali, dan dia-"
"Menawarimu bermain lalu kau menerimanya, begitu? apa aku terlalu membosankan bagimu Jung? kalau begitu bilang saja, kita bisa putus bukan?" Haechan memotong ucapan Jaehyun terlebih dahulu kemudian melepaskan pelukannya.
"Aku tidak bisa melepasmu," ucap Jaehyun.
"Kenapa? karna aku dekat dengan Jaena? itu bukan alasan tepat untuk mempertahankanku Jaehyun. Aku tidak akan tergoda hanya karena Jaena bahagia dan nyaman bersamaku," balas Haechan,
"Bukan begitu," Jaehyun sendiri bingung bagaimana dia menjelaskan semuanya, dia hanya-
"Kau tergoda olehnya, kau tak menolak karena tak ada alasan untuk menolak. Itu sudah cukup membuktikan bahwa kau tidak benar-benar menyukaiku, benar kan Tuan Jung? kurasa semuanya sudah jelas disini," Haechan berdiri, dia hendak pergi, tetapi Jaehyun menahan tangannya, mempertaruhkan semua rasa sakit dan nyeri di tubuhnya setiap kali dia bergerak.
"Tidak Haechan, jangan pergi. Semuanya belum selesai," ucap Jaehyun.
Haechan menoleh, menatap Jaehyun.
"Apa yang belum selesai? aku sudah selesai," balas Haechan.
"Maafkan aku," ucap Jaehyun, dia bangkit dan berdiri untuk memeluk Haechan.
"Perlakukan aku dengan baik, maka aku akan memperlakukanmu lebih baik. Aku akan membunuh wanita itu," ucap Haechan, ia melepaskan pelukan Jaehyun dengan paksa kemudian pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Begitu Haechan pergi, Jaehyun kembali duduk di pinggir ranjang, ia meringis merasakan bagian bawahnya yang terasa perih dan nyeri. Otaknya memutar kembali kejadian semalam, Jaehyun mengumpat dalam hati, bisa-bisanya dia mendesah semalam.
"Sialan, aku akan menghajar Johnny begitu bertemu dengannya," gerutu Jaehyun. Demi apapun, dia merasa seperti anak perawan baru dibobol. Tapi..memang benar sih, kan dia selama ini jadi pihak yang menusuk! bukan ditusuk!
Seo Johnny sialan!
Kini Jaehyun sudah selesai bersiap, dia tidak mungkin hanya berbaring di atas kasur kan? mau ditaruh dimana harga dirinya kalau begini? bisa-bisa dia di olok oleh Johnny seumur hidupnya. Dan begitu dia keluar dari kamar, dia langsung melihat Johnny yang ada di ruang santai, meminum kopi dan sepiring cookies buatan Ten di meja. Sepertinya mereka semua sengaja datang ke markas untuk menjenguk Jaehyun.
"Oh, masih bisa berjalan kau ternyata," sindir Johnny begitu ia menuruni anak tangga,
"Sialan kau John," umpat Jaehyun. Mendengar itu Johnny hanya terkekeh,

KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JAEHYUCK) (END)
Fiksi Penggemar"Apa yang kau lakukan?" "Ssstt...ada Papa-ku, diam," "Sshh.." -------------------------------------------------------------- Desclaimer: - Cerita ini mengandung unsur bxb - Tidak ada hubungannya dengan Sugar Daddy di lapak sebelah - 18+ - Action...