4. Jealous

17.3K 1.3K 137
                                    

Lima hari sudah berlalu semenjak kejadian di restoran itu dan Haechan benar-benar menghindari Jaehyun terus-terusan, sekalipun Jaehyun mendapatkan nomor barunya dan menelfon berkali-kali, Haechan tidak pernah mengangkat panggilan Jaehyun. Kecuali kalau pria itu berani bersujud di kakinya untuk mendapat maaf darinya,

Dia ingin membuat Jaehyun sadar kalau dia bukan orang yang mudah, dan dia bukanlah orang yang suka dipermainkan. Dia sudah tidak peduli dengan predikat sugar baby yang disandangnya bagi Jaehyun, dia sudah tidak peduli lagi dengan itu. Lagipula Jaehyun adalah sahabat Papanya, jadi dia yakin bahwa Jaehyun tidak akan melakukan apapun padanya.

Selama seminggu ini Johnny tidak membebankan Haechan misi berat karena dia tahu mood anaknya itu jadi lebih buruk beberapa hari ini karena sahabatnya sendiri. Dia bahkan geleng kepala ketika Haechan tidak pulang seharian lalu pagi pulang dengan keadaan mabuk diantar oleh Jisung. Malam ini Haechan terlihat rapi dengan balutan kaos hitam, jeans hitam, dan jaket kulit hitam kesayangannya.

"Mau kemana kamu?" tanya Ten yang sedang berada di ruang santai bersama dengan Johnny, hari ini Johnny dan Ten memutuskan untuk menjadi lovey dovey.

"Bermain dengan Jisung, aku tidak mau menjadi nyamuk atau mendengar suara percintaan Mama dan Papa. Aku Pergi, byee~" tak menunggu jawaban dari kedua orang tuanya, Haechan melenggang pergi meninggalkan rumah besar itu. Jisung sudah menunggunya di depan rumah dengan mobil ferari 458 berwarna hitam miliknya.

Malam ini Haechan mengajak Jisung menuju ke bar, dia akan ikut bermain kartu dengan beberapa kenalannya. Lagipula taruhan yang diberikan tak main-main, sebuah mobil tesla keluaran baru tahun ini.

"Yakin kau tidak mau ikut?" tanya Haechan pada Jisung, pemuda itu lantas menggeleng lalu memberikan kunci mobil pada penjaga pintu bar dan berjalan masuk ke dalam bersama dengan Haechan yang bergelayut manja di tangannya. Dan yang tidak dia sadari malam itu adalah fakta bahwa Jaehyun ada disana dan sedang melakukan misinya.

Haechan bermain kartu melawan teman dekatnya, namanya Lucas. Semuanya berjalan seperti biasa, pertarungan itu menghasilkan hasil Lucas yang menang, sehingga Haechan harus dengan rela membelikan satu motor ducatti untuk teman dekatnya itu.

"Mau bermain lagi?" tanya Lucas yang dibalas gelengan oleh Haechan, lelaki itu lantas menggeleng ribut setelah menegak satu gelas wine miliknya, entah sudah berapa banyak.

"Lanjutkan sendiri," Haechan kemudian berdiri, menghampiri Jisung yang terlihat duduk di sofa pojok dengan seorang wanita. Haechan tanpa meminta izin langsung mendudukkan tubuhnya diatas pangkuan Jisung,

Tangan Jisung memberikan kode pada wanita disampingnya untuk pergi setelah Haechan kembali,

"Mau pulang?" tawar Jisung sembari menatap wajah Haechan yang sudah memerah, jelas sekali kalau sahabatnya ini tengah mabuk. Kepala Haechan menggeleng, kemudian dia mendaratkan bibirnya diatas bibir Jisung, memberikan lumatan kasar dan terkesan menuntut.

Jisung membalas lumatan bibir Haechan, tangannya kini melingkar pada pinggang si manis, menarik tubuhnya untuk semakin mendekat dan mengikis jarak diantara mereka. Kecapan bibir mereka terdengar jelas di sekitar mereka, beruntung mereka berada di pojok dan bar memutar lagu.

Jisung tak pernah menolak setiap perlakuan yang Haechan berikan, bahkan ketika sahabatnya itu mencumbunya seperti ini, dengan senang hati Jisung meladeni nafsu Haechan.

Ciuman Haechan menjadi semakin menuntut, tangannya menekan tengkuk Jisung untuk memperdalam ciuman mereka.

"Eumh~" Haechan melepaskan pangutannya, beralih mengecup rahang hingga leher jenjang milik Jisung, sedangkan Jisung memilih untuk mengangkat tubuh Haechan, berjalan menuju ke kamar sewa yang ada di bagian lebih dalam bar. Bahkan selama perjalanan Haechan tidak menghentikan aksinya, dia semakin gencar meninggalkan bekas kemerahan di leher Jisung.

SUGAR DADDY (JAEHYUCK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang