Bagaimana jika Lisa egois dan menginginkan yang sebaliknya terjadi?
Bukankah selama ini kebahagiaannya sudah ia serahkan kepada orang lain?
Dan ketika tawaran kebahagian itu datang dari seseorang yang benar-benar adalah sumber kebahagiaannya, harusk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dokter muda itu langsung panik mendapati pasien seperti Lisa, ini yang pertama kali!
sudah datang dari IGD, sepertinya juga tidak mengetahui bahwa dirinya tengah hamil, dan sekarang wajah pasiennya itu tampak pucat lalu sebelum pingsan ia memegangi dadanya sangat kuat.
"apa dia memiliki riwayat penyakit jantung?" tanya Somi lagi
"saya tidak tau dok, tadi ambulance membawanya dari butik xxx juga dalam keadaan tidak sadar" jawab suster tersebut yang juga ikut panik.
Somi tau butik itu, itu salah satu butik mewah langganannya.
"ini bahaya sus, kandungannya masih sangat kecil ia tidak bisa terus-terusan pingsan seperti ini! ayo cepat bawa dia keahli jantung!" suruh Somi.
ia pun ikut meninggalkan ruangannya dan membantu suster tersebut memegangi tubuh Lisa yang terkulai lemah di atas kursi roda, saat mereka menuju bangsal penyakit dalam.
Setelah sampai, Somi langsung menjelaskan keadaan pasiennya kepada dokter cantik ahli jantung yang bernama Irene.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dokter tersebut membuat Lisa agar sadar terlebih dahulu, sebelum memeriksakan keadaannya yang tengah mengandung.
"hai, kau sudah sadar?" sapa Irene pada pasien itu.
"ekhm" Lisa sedikit susah bernafas karena jantungnya masih terasa berdenyut nyeri
"apa rasanya sakit?" tanya dokter tersebut yang melihat Lisa masih memegangi dada kirinya.
"sedikit dok" jawab Lisa
"apa belakangan ini kau sering terkejut? bahkan hanya karena benda jatuh atau saat ada orang lain menutup pintu seperti ini" dokter Irene mencontohkan dengan menutup pintu ruangannya
Dan walaupun Lisa sudah tahu bahwa dokter itu akan menutup pintu, ia tetap saja terkejut.
