PRIVATE POOL

2K 168 9
                                    

Andin dan aLdebaran sama-sama terdiam. aLdebaran belum mengiyakan kemauan Andin untuk berenang. Andin pun tetap dengan keinginannya untuk berenang.

"Mas aL kenapa jadi diem gini sih? Kenapa juga coba gak bolehin aku berenang. Di private pool itu bisa pake air hangat kok. Hmmmfffff"

"Andin andin.. kenapa sih maksa buat berenang. Iya emang bisa pke air hangat, tapi masa iya malem-malem berenang".

Mereka berdua hanya berbicara dalam hati masing-masing. Sampai akhirnya…

Andin berdiri dan pergi meninggalkan aLdebaran. aLdebaran yang kaget karena ditinggal begitu saja berusaha mengejar Andin namun ia teringat akan makanan dan minuman yang belum dibayar. Ia pun mengeluarkan uang 2 lembar 100 ribuan dari dompetnya dan memanggil pelayan di lounge tersebut. Setelah itu ia langsung pergi mengejar Andin namun sayang Andin sudah masuk terlebih dahulu ke dalam lift dan meninggalkannya.

"Mas aL tuh kenapa sih, gitu banget sama aku. Apa-apa gak boleh, aku ini kan hamil bukan sakit. Berenang juga bagus kok buat kesehatan. Dia apa gak tau sih private poolnya bisa pakai air hangat". Andin sudah sampai di kamar dan ia langsung menuju kamar mandi. Ia menangis sesunggukan di dalam kamar mandi. 

Tak lama, aLdebaran pun datang. Ia langsung mencari sosok istrinya. Ia tidak melihat Andin, dan terdengar suara tangisan dari dalam kamar mandi. 

"Ndin.. Andin.. kamu kenapa Ndin?" aLdebaran mulai khawatir akan keadaan istri tercintanya.

"Andin, buka pintunya..", aLdebaran berusaha membuka pintu kamar mandi namun dikunci dari dalam oleh Andin.

Tak lama Andin pun keluar dengan wajah sedihnya. Ia melewati aLdebaran begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Andin duduk di pinggir tempat tidur. Ia menghapus air matanya. Ia masih terdiam.

aLdebaran menghela nafas, ia mendekati istri tercintanya.

"Kamu kenapa nangis?"

"Gapapa… hikssss"

"Kenapa gak nurut apa kata suami?"

"Kenapa suaminya ga mau nurutin maunya istri sama anaknya?"

"Hmmmmmfff,,, iya iya yaudah. Kamu bener mau berenang malam-malam gini?"

"Huuu umm.." andin menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, kita berenang ya. Tapi gak usah lama-lama. Kita berendam pakai air hangat yaaa. Udah jangan sedih lagi", aLdebaran mengusap air mata Andin yang menetes di pipinya.

"Kenapa kamu tadi gak bolehin aku berenang? Emang kamu gak tau klo di private pool nya ada air hangat?"

"Saya tau Andin, tapi saya tetap aja khawatir. Masa berenang malam-malam? Saya tau kok private poolnya aman, gak semua tamu bisa pakai. Tapi saya khawatir aja sama keadaan kamu. 
Tapi.. saya mikir lagi, klo itu bisa buat kamu senang. Kenapa gak? Lagian saya juga temenin. Jadi ya saya berubah pikiran. Saya gak suka lihat kamu sedih, apalagi kamu lagi hamil gini. Pasti sedikit banyaknya kamu begini karena maunya anak kita juga. Saya berusaha memahami itu".

"Huaaaaaa,, makasih ya Mas udah mau nurutin maunya aku dan Baby", Andin memeluk erat aLdebaran yang ada di hadapannya.

"Iya, yaudah gak usah nangis. Sekarang santai-santai dulu yaa. Nanti selesai maghrib kita berenang yaa. Saya juga mau booking dulu private poolnya supaya di clean up sebelum kita pakai".

"Iyaa Mas, makasih yaaa!"

"Sama-sama. Yaudah sekarang kamu istirahat yaa".

"Iyaa Mas, aku buatin teh hangat mau?"

KELUARGA ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang