PAPA'S DAY

1.3K 175 6
                                    

Andin menemani Reyna untuk tidur siang. Namun Andin tidak ikutan tidur. Ia ingin membuat sesuatu untuk aLdebaran. Ia pun mulai mencari resep di Hpnya sambil ia memastikan Reyna sudah tertidur pulas.

Tak lama kemudian ia pun keluar kamar dan menuju dapur. Ia langsung memanggil Kiki dan Mirna.

"Kiki…. Mirna…."

Kiki dan Mirna langsung menuju dapur ketika mendengar Andin memanggil mereka.

"Iyaa Mbak Andin…"

"Kenapa Ndin?"

"Hehehehe kalian mau gak bantuin buat kue?"

"Buat kue?"
Tanya Mirna dan Kiki kompak.

"Iyaa.. buat kue… untuk Mas aL!"

"Iyaa Mbak.. sini Kiki bantuin. Mbak Andin tenang aja yaaaa"

"Yailaaah Ndin.. kaga bakalan nolak gw mah…"

"Heheheee… yaudah… tolong siapin alat dan bahannya yaa. Ini udah gw catet…"
Andin menyerahkan selembar kertas ke Mirna.

"Ki… gw bagian alat. Lo bagian bahan yaaak!"

"Siap Mbak Mir…"

"Oh yaa Ki.. bahan-bahan ada kan?"

"Coba Mbak Kiki lihat yaa… hmmmm kayaknya lengkap Mbak. Kiki kemarin abis belanja bulanan Mbak".

"Alhamdulillah.. yaudah tolong siapin yaa. Aku duduk dulu sebentar. Mau liat step-step pembuatan kuenya".

"Okee Ndin!"

Mirna dan Kiki pun mulai sibuk menyiapkan alat dan bahan yang diminta Andin.

Setelah beberapa menit…. Akhirnya smua sudah siap.

"Oke.. udah semua yaa. Sekarang waktunya Andini Kharisma Putri beraksi".

"Ndin… ndin… lo bilang aja mau masukin yang mana gitu. Ntar lo kecapekan lagi. Ntar kita yang disemprot Pak Boss… udah lo perintahin kita aja gimana?"

"Yaelah Mir… cuma bikin kue doang. Udah tenang aja. Ini gak lama kok. Lagian gw bikin yg simple aja".

"Iyaa Mbak.. Mbak Andin duduk aja wes… Kiki aja yang ngolah Mbak pke instruksinya Mbak…"

"Gak mau Ki… beda tangan beda rasa lhoo katanya. Ini kan spesial Ki buat Mas aL…."

"Yaudah klo gitu Mbak…"

"Udah kalian berdua tenang ya. Klo aku capek baru aku minta tolong yaaa".

"Oke siaaaaapp!"

Andin pun sibuk memasukkan beberapa bahan. Mirna dan Kiki standby di sampingnya untuk membantu. Sesekali Andin istirahat dan digantikan oleh Mirna dan Kiki secara bergantian untuk mengolah bahan-bahan kue tersebut.

Akhirnya setelah kurang lebih 45 menit. Selesai sudah Andin membuat kue, dan ia sedang menunggu kuenya yang ada di dalam oven. Kiki dan Mirna segera merapikan alat dan bahan yang sudah tidak dipakai lagi. 

"Aduuhhh akhirnya beres juga. Makasih yaa Mir.. Ki… klo gak ada kalian pasti belum beres".

"Iyaa Ndin… sama-sama.."

"Iya Mbak Andin.. sama-sama.. Kiki seneng kok bisa bantu".

"Aku tunggu disini dulu deh. Sampe browniesnya mateng yaa. Kayaknya bentar lagi udah mateng".

"Iyaa Ndin.. duduk aja dulu".

"Oh yaa gw mau telepon Mas aL dulu deh!"

Andin pun menelepon aLdebaran.

"Iyaa Ndin.."

"Mas…"

"Iyaa kenapa…"

"Mas…"

"Iyaa Andin.. kenapa…"

"Hehehehe gapapa"

"Ya Allah… saya pikir ada apa…"

"Pulang jam berapa sayang?"

"Hmmm jam 4.30n kayaknya. Ini mau meeting terakhir. Cuma sebentar aja kok. Abis itu saya pulang".

"Ohh oke Mas…"

Tak lama Mirna memberi kode bahwa brownies telah matang. Mirna pun mengeluarkan brownies tersebut dari oven. 

Andin segera mengecek namun secara tidak sengaja ia memegang loyang yang masih panas. Masih sambil menelepon aLdebaran ia pun refleks berteriak ketika jarinya kepanas.

"Aaaaaaaaawwwwwww!"

"Ndin… kamu kenapa?"

aLdebaran agak panik dan langsung melakukan panggilan video.

"Kamu kenapa?"
Mereka sudah terhubung di panggilan video.

"Gapapa Mas… ini panas…"
Andin berusaha mengalihkan.
Ia tidak ingin aLdebaran tau klo ia sedang membuat kue untuknya

"Kamu di dapur?"

"Iyaa Mas…."

"Ngapain? Bukannya istirahat Ndin. Apanya tadi yang kena panas?"

"Ini Mas.. aku pgen ngemil. Kiki lagi goreng tahu.. aku mau coba tapi aku lupa itu tahunya masih panas. Hehehehe"
Andin terpaksa berbohong.

Mirna dan Kiki yang mendengar penjelasan Andin cuma bisa menahan tawa mereka.

"Ya Allah Andin.. bisa gak sih lebih hati-hati lagi. Kamu buat saya khawatir tau gak!"

"Iyaa sayang iyaa maaf. Udah kamu tenang aja yaa! Aku gapapa Mas…"

"Yaudah klo gtu. Tunggu saya pulang ya! Saya udah mau meeting yang terakhir".

"Iyaa Mas.. sukses ya meetingnya. See you at home honey! Daaaah Mas.. assalamualaikum".

"Iyaa.. makasih ya. Waalaikumsalam".

Panggilan video pun berakhir.

"Aaaahh untung aja gak ketauan".
Andin menghela napas lega.

"Mbaakk mbaaakk hampir aja macan tutulnya ngamuk Mbak. Bisa-bisa kita yang diserang duluan mbaak".

"Iyaa yaa Ki… waah klo Pak Boss tau nih waaahh bisa gawat".

"Hehehehe.. udah tenang. Lagian ini jg biasa aja kok. Tadi refleks aja gw teriak. Kan panas loyangnya. Hehehee".

"Iyaa Ndin…"

"Udah gw mau cek dulu deh nih browniesnya. Mudah-mudahan enak dan berhasil ya. Hihihihi".

"Aamiin…"
Jawab Kiki dan Mirna kompak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Part 2 papa's day guys!
Met baca yaaak.

Smoga syukaaaaa!🥰🥰🥰😘🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩

KELUARGA ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang