DEBAT (2)

1.5K 174 10
                                    

"Andin…."

Andin membaca pesan yang masuk ke HPnya.
aLdebaran memanggil namanya.

"Iya, kenapa?"

"Kamu belum tidur?"

"Ini mau tidur…"

"Saya kesana yaaa?"

Andin tidak membalas pesan tersebut.
Ia memilih untuk mendiamkan dan memeluk erat Reyna.

"Andin gak bales lagi… duhhh jadi serba salah. Udahlah gw tidur aja. Mungkin dia lagi bener-bener butuh waktu sendiri".

aLdebaran pun tertidur dikamarnya sendirian.

Keesokan paginya….

"Paaa.. papa…."

aLdebaran kaget karena ia dibangunkan oleh Reyna.

"Heiii Nak…"
aLdebaran duduk di atas tempat tidur.

"Pa.. aku mau pamit berangkat sekolah".

"Lhoo.. emang sekarang udah jam berapa Nak?"

"Jam 7 Pa…"

"Astagfirullah… yaudah sayang.. berangkat yaaa. Nanti kamu telat. Papa juga mau siap-siap kerja".

"Iyaa Pa.. aku berangkat yaaa"

"Iyaa Nak.. sini cium dulu. Hati-hati yaa sayang. Belajar yang rajin".
aLdebaran mencium kening Reyna.

"Bye Pa…"
Reyna keluar dari kamar. 
aLdebaran segera menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit ia pun keluar dari kamar mandi.
Ia terlihat kurang semangat dan berpikir tentang sesuatu.

"Andin marah banget atau kenapa ya? Emang gw salah banget? Hmmmmfff… gak bisa gini terus sih… harus dibahas soal ini…"

aLdebaran keluar dari kamar. Ia menuju ruang makan. Ternyata disana hanya ada Mama Rosa.

"Pagi Ma…"

"Hai… pagi sayang.. ayoo sarapan".

"Iyaa Ma.. lhooo Andin mana Ma?"

"Ohhh iya, Andin anter Reyna sekolah. Dia mau nemenin Reyna katanya. Yaa mama ijinin aja. Lagian kasian.. biar dia gak stress dirumah terus".

"Oohh iyaa Ma…"

Ekspresi aL langsung terbaca oleh Mama Rosa. Mama Rosa tau, aLdebaran sedang ada masalah dan ada hal yang ia pikirkan.

"What happen sayang? Tell me…"
Mama Rosa mengelus tangan aLdebaran.

"Hhhhhhmmm gapapa Ma…"
aLdebaran menghela napasnya.

"Mama mau tau, ada apa.. mama mau kamu cerita.. mungkin bisa bantu cari solusi buat kamu sayang. Soal Andin kan?"

"Hmmmfff iyaa Ma.. semalem kita tuh agak debat Ma".

"Debat soal apa?"

"Ini lhoo Ma.. soal melahirkan.. Andin kayaknya excited banget membahas soal melahirkan ini. Yaa aku bukannya gak mau bahas.. tapi aku pikir masih banyak waktu gitu Ma.."

"I know sayang… sabar yaaa. Ibu hamil.. karena faktor hormonal bisa begitu. Mikirnya bisa kemana-mana. Tugas suami itu sebisa mungkin menenangkan. Mungkin kalian semalam sama-sama capek. Makanya pembahasan ini jadi terasa berat buat kalian. Saling menenangkan diri dulu aja".

"Iyaa Ma.. tapi maksud aku tuh.. yaa ini kan gak bisa dibahas sekali terus selesai. Kita harus cari tau.. melahirkan cara begini gimana.. kita harus konsul dokter dll. Tapi Andin kayak maunya cepet aja gitu Ma.."

"Udah udah… ini cuma salah paham. Kalian sama-sama ego. Mending sekarang.. saling instrospeksi. Saling meredam ego masing-masing. Jangan sama-sama stress… inget aL.. waktu itu pasti gak terasa lhoo.. smua berlalu begitu cepat. Ada baiknya maunya Andin mungkin benar. Tapi bagaimana kamu menyikapinya.. menghadapinya.. kamu juga harus lebih bijak. Dan terutama.. kamu itu harus extra sabar. Andin ini mau melahirkan yang kedua kali. Mungkin dia mau ini dipersiapkan dengan baik. Karena melahirkan yang pertama dia dalam keadaan yang tidak baik. Jadi… tugas kamu yaa berusaha lebih mengerti maunya dia. Okeeee?"

"Iyaaa Ma…"
aLdebaran mendengarkan saran Mama Rosa dengan seksama.

"Aku coba nanti buat ngomong sama Andin dengan kepala dingin. Makasih yaa Ma sarannya".

"Iyaa sayang, yaudah.. sekarang kamu sarapan. Terus pergi ke kantor. Udah tenang yaaa".

"Iyaa Ma…"









Guyssss!
Bakalan aku up kelanjutannya kalo udah sampe 70 vote yaaaaahh😍😍😍😍😍


KELUARGA ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang