ALBUM

1.2K 141 9
                                    

"Mas…"

"Iya… kenapa?"

"Kamu senang gak sih gender anak kita udah ketauan?"

"Iyaa senenglah Ndin…"

"Kok cuma sgitu doang sih Mas senengnya?"

"Maksud kamu… saya harus lompat-lompat gitu?"

"Yaaa gak gitu juga sayang… maksudnya tuh.. ekspresi kamu datar banget…"
Andin pura-pura cemberut.

Perbincangan ini terjadi ketika Andin sedang merapikan jas kerja aLdebaran. Ia memastikan kalau suaminya dalam keadaan rapi saat berangkat kerja.

"Yaa saya senang banget Ndin.. saking senangnya, saya sampai gak bisa berkata-kata. Di dalam hati, saya sangat senang dan bersyukur sekali. Allah udah kasih kita anak yang sekarang ada di dalam sini…."
aLdebaran memegang lembut perut istri tercintanya.

"Iyaa Mas… aku juga bahagiaaa banget. Smoga anak kita selalu sehat dan kuat yaa Mas…"

"Aamiin,,, insyaAllah yaa Ndin. Pasti anak kita slalu kuat dan sehat di dalam sini. Asal mamanya gak heboh aja klo ngapa-ngapain".

"Issssshh gitu deh, pasti mamanya yang disalahin…"

"Hhahaaa. Gak kok saya becanda. Gimana udah rapi kan saya?"

"Udah dong, siapa dulu yang ngerapihin…"

"Iyaa.. makasih yaa. Yukk kita sarapan".

"Iyaa Mas. Yukkkk"

Mereka pun keluar kamar dan menuju ruang makan. Disana sudah ada Mama Rosa dan Reyna yang menunggu mereka. Setelah saling sapa mereka pun mulai sarapan.

"Ndin… gimna.. kamu jadi ikut kelas yoga?"

"Kayaknya dih jadi Ma, cuma aku mau mastiin dulu ke dokter. Mau konsultasi, gimna baiknya".

"Iyaa Ma, kita make sure dulu supaya kandungan Andin baik-baik aja Ma".

"Oh yaa, gapapa. Itu lebih bagus. Soalnya kan daripada kenapa-kenapa".

"Iyaa Ma".

"Gak,, klo misalnya jadi ikut kelas yoga.. mama juga mau ikutan. Tapi bukan yang khusus bumil yaaa".

"Waahh gapapa Ma, mama ikutan aja. Rencananya aku mau ambil kelas yang dirumah sama yang di studio Ma. Biar ga bosen Ma aku dirumah terus".

"Ohhh jadi sengaja mau ambil kelas yang di studio supaya bisa keluar rumah?"

"Gak gitu Mas… lagian kalo dirumah aja alatnya kan gak ada.. jadi yaa mending ada yang latihan disana juga kan sayang…."

"Yaa saya bisa beliin buat kamu, kamu butuh yang mana?"

"aL, aL, heeeii gak gitu sayang. It's different honey. Mungkin kamu memang bisa beli alatnya, tapi kan suasananya beda. Biarin Andin juga kesana, kan klo jadi sama Mama juga. Mama pastikan anak dan cucu mama baik-baik aja… okeee?"

"Papa marahin Mama yaa? Jangan dong Pa, papa gak boleh marahin Mama.. nanti baby jadi sedih dan takut".

"Hmmmnfff gak kok Nak, papa gak marahin mama. Kita lagi ngobrol aja. Reyna abisin sarapannya yaaaa".

"Iyaa Pa…"

"Udah, kamu tenang aja yaaa. Mendingan kamu fokus dulu aja buat cek kandungan Andin. Kapan dia boleh kelas yoga dan pilates untuk ibu hamil. Okeeee?"

"Iyaa Ma…" aL terlihat lebih tenang

"Saya gak marah kok sama kamu. Saya mau memastikan aja kamu aman dan nyaman. Maafin saya yaa, klo nada bicara saya agak tinggi".
aLdebaran memegang tangan Andin.

"Gapapa Mas, aku cuma mau jelasin aja keinginan aku apa. Aku gak kenapa-kenapa kok".

"Yaudah, abisin sarapannya yaa.."

"Iyaa Mas…"

Mereka pun melanjutkan sarapan pagi.
Setelah beberapa menit, mereka telah selesai sarapan. aLdebaran segera berangkat ke kantor, dan Reyna pun segera ke sekolah diantar oleh Mama Rosa.
Andin masuk ke kamar setelah suami dan anak tercintanya berangkat.

Ia duduk di sofa sambil mengecek HPnya dan mengajak ngobrol baby yang ada di perutnya.

"Sayang,,, jagoan papa. Cintanya mama nih… tumbuh yang kuat dan sehat yaa sayang. Mama bahagiaaaa banget sayang kamu ada di keluarga ini. Mama pastikan, kamu mendapat cinta dan kasih sayang yang luar biasa sayang…"

"Kamu pasti kuat kayak papa, asal keras kepalanya jangan kayak papa yaa. Hihihihi. Hati kamu harus tetap lembut, penyayang, dan bertanggung jawab seperti papa.."

Andin berbicara tentang kebahagiaannya sambil mengelus-elus lembut perutnya.

"Pokoknya, kamu akan bahagia sayang di keluarga ini. Mama bisa pastikan itu.."

Setelah sedikit berbincang, Andin melihat ke arah laci meja yang sedikit terbuka di kamarnya.

Ia penasaran lalu menghampiri laci tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat album foto.

"Ini punya Mas aL kali yaaa? Aku mau liat-liat deh…"

Perlahan, Andin pun melihat satu persatu foto yang ada di dalam album tersebut.

"Oohhh ini album foto Mas aL waktu kuliah kayaknya. Lucu juga, gaya Mas aL masih cupu gini. Hihihi. Maaf yaa Mas.. bukannya menghina. Hahaha" Andin mengusap lembut foto jadul suaminya.

Namun, saat membalik ke bagian selanjutnya Andin agak kaget ketika melihat ada foto aLdebaran dengan seorang perempuan.

Seorang perempuan blasteran, berparas cantik dengan rambut cokelat terurai panjang. Di foto tersebut tampak rona bahagia di wajah mereka berdua.

Hanya ada 1 foto mereka berdua. Andin penasaran dan segera mencabut foto tersebut.

Ternyata dibelakang foto tersebut ada tulisan -alice & aldebaran- sydney 2013.

"Oh… namanya alice. Cantik. Ini mantan pacar Mas aL? Tapi,, katanya Mas aL belum pernah pacaran…"
Andin penasaran dan segera melihat foto-foto di album tersebut sampai selesai.

"Isssshh kenapa sih langsung badmood gini…..! Ini siapa lagi… hmmmmfff".

Andin masih terdiam sambil memandangi foto tersebut.

"Kutanya aja sama Mas aL nanti, aku penasaran soalnya…"

Andin mulai gelisah dan ada perasaan tidak enak di hatinya.

"Alice & aLdebaran… isssshhh sama-sama A lagi… hmffffff"


Bersambung……..

Guysssss!
Apa kabaaaaaarrr?

Sehat slalu yaaaaaa🥰🥰😘😘😘

Guysss ada yg gelisah, kenapa yaa guyssss?

Perasaan apakah ituuuu?

Yg masi mau crita ini lanjut, boleh comment.

Oh yaaa.. yg mau temenan sama aku... boleh juga di follow. 😄😄

Yg setia baca crita aku jgn lp divote yaaaaaakkk🥰🥰😘

Thankssomucccchh all.
🥰🥰🥰😘😍😍😍😍

KELUARGA ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang