REYNA'S DAY (2)

1.1K 155 6
                                    

Tibalah sudah hari ulang tahun Reyna. Kebetulan ulang tahun Reyna jatuh di hari Sabtu. Semua undangan sudah diberikan 2 hari yang lalu. Kemarin Andin juga sudah membuat kue untuk Reyna.

Rencana pagi ini Andin, aLdebaran, dan Mama Rosa akan membawa kue untuk Reyna ke kamarnya. Mereka ingin memberikan kejutan untuk Reyna tepat saat Reyna bangun tidur.

Andin dan aLdebaran telah siap. Mereka akan menuju dapur untuk mengambil kue.
Tak lama… mereka semua pun telah berada di dalam kamar Reyna. Kiki dan Mirna pun telah berada di dalam kamar dan sudah siap untuk memotret kebersamaan mereka.

Akhirnya Reyna pun bangun dari tidurnya. Ia kaget karena smua orang sudah berkumpul di kamarnya.

"Happy Birthdaaaaaayyy Princess Reynaaaaaaa!"

Mereka smua mengucapkan ulang tahun ketika Reyna bangun dari tidurnya.

Andin membawa kue yang telah ia buat kemarin dan mendekati Reyna.

"Selamat Ulang Tahun Princess Reyna putri cantiknya Mama……!"

"Selamat Ulang Tahun Princess Reyna putri jelitanya Papa……!"

"Selamat Ulang Tahun Princess Reyna cucu cantiknya Oma……!"

"Makasih Ma… Pa… Oma…. Aku senengggg bangeeeettt!"

Reyna berdiri di atas tempat tidurnya dan meminta digendong aLdebaran.

"Selamat ulang Tahun gemoooyyy. Tambah pintar.. cantik… dan makin gemooyyy…!"

"Makasih ncussssss."

"Selamat Ulang Tahun putri jelitanya Miss Kiki. Slalu jadi anak baik dan pintaaaaarrrr!"

"Makasih Miss Kiki….!"

"Sekarang… tiup lilin yaaa… tapi sebelumnya Reyna berdoa dulu…"

"Iyaa Ma…"

Reyna memejamkan mata dan mulai berdoa. Lalu setelah itu, ia langsung meniup lilin diiringi nyanyian dari Mirna dan Kiki.

Mereka semua bahagia. Mereka smua senang merayakan ulang tahun Reyna.

"Pa… Ma… Oma… makasih yaaaa! Aku senengggg bangeeeettt!"

"Sama-sama sayang… sini peluk mama dongggg."

Reyna sudah mau digendong Andin. Tapi aLdebaran segera melarang.

"Andin… peluk aja Reynanya. Jangan kamu gendong… kan bisa saya yg gendong Reyna terus kamu peluk…"

"Iyaa Mas… hehehe lupa… ada Baby yang mulai besar yaaa".

Andin pun memeluk Reyna. Tak terasa ternyata air matanya mulai menetes. Ia menangis terharu.

"Anak mama sayang… selamat ulang tahun yaa sayang. Cintanya Mama.. tumbuh menjadi anak baik yaa Nak.. tambah pintar… slalu jadi penolong siapapun sayang…"

"Iyaa Ma… mama kok nangis.. jangan nangis dong Ma.. kan aku ulang tahun.. mama harus seneng…"
Reyna mengusap air mata Andin.
Mama Rosa juga mengusap lembut punggung Andin.

"Mama nangis bahagia sayang.. Mama bisa rayain ulang tahun Reyna…"

Smua yang ada di dalam kamar ikut terharu melihat Andin menangis bahagia.

aLdebaran menurunkan Reyna ke atas tempat tidur lalu memeluk Andin. Ia berusaha menenangkan istri tercintanya.

"Udah… jangan nangis lagi yaa. Kita smua disini harus senang… kan Reyna ulang tahun".

Andin berusaha menenangkan diri dan mengusap air matanya.

"Iyaa Mas.. aku cuma bahagia aja. Aku terharu  Mas…"

KELUARGA ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang