14. Poor Riska

110 54 46
                                    

-Sekedar kesialan Riska, bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Sekedar kesialan Riska, bye.-

"Riska!! Cepatt..." seru Jessen didepan pintu apartemen mereka.

"Iya bentar, elah..." Setelah selesai memakai sepatu dengan terburu-buru, tanpa melihat ke arah depan Riska langsung berlari.

Duak

"ANJIR!!" umpat Riska sambil mengelus hidungnya.

"Ini pintu kenapa disini, sih?! Hidung gue patah emang lo mau tanggung jawab?!" omel Riska pada pintu apartemen.

"Heh, lo sendiri jalan gak liat-liat. Pintu segede ini masih tertutup lo labrak kayak banteng, mata lo gak dipake?" Kini Jessen balik mengomeli Riska.

"Salah lo suruh gue cepat-cepat, salah lo juga gak buka pintunya udah tahu buru-buru." balas Riska tidak terima dia disalahkan.

"Udah, salah lo sama salah gue. Cepet, ntar gue telat." Jessen membuka pintu dan menarik ransel Riska.

"Gak-gak, lo yang salah!" 

"Bawel lo."

Dalam perjalanan Riska tak henti-hentinya menyatakan bahwa dia tidak bersalah sampai Jessen kesal harus memberhentikan mobil membelikan Riska roti untuk tutup mulut.

"Pwokwoknywa gwe gwak syawlah...." oceh Riska dengan mulut yang penuh dengan roti.

"Turun lo, udah sampe. Sana belajar yang bener, cerocos mulu lo dari tadi." usir Jessen begitu mobilnya sudah sampai dipinggir jalan beberapa meter dari sekolah Riska.

"Gwe nghambwek syama lwo!" 

"Iya, gue juga sayang lo. Nih, minum. Ntar lo mati konyol lagi, udah sana." Jessen memberikan sebotol air pada Riska dan tersenyum manis.

Jeje anak setan! Emang setan lo! Arrghhh...gue kesel sama lo!

Riska keluar dari mobil dengan mulut yang dipenuhi roti dan tangan yang memegang sebotol air aqua. Jessen yang melihat Riska menghentak-hentak kakinya memasuki sekolah hanya terkekeh, lalu dia kembali menjalankan mobil menuju sekolahnya.

"ARRGHHH!! GUE KESEL!!!" teriak Riska histeris begitu dia sampai dikelas membuat beberapa teman sekelasnya terkejut.

"Anak gila lepas dari mana ini?" - Dellia.

"Gak kenal, orang gila lepas." - Laura.

"Bukan teman gue." Yura.

"Maklum pada dasarnya dia gak punya akal sehat." - Rafa.

"No comment...." - Rayhan.

Riska tersenyum manis ke arah teman-temannya dan mengangkat jari tengahnya, "F*ck*ng y'all..."

Harap tidak meniru kelakuan Riska ya^^

Teman-teman sekelasnya dengan cepat kembali ke tempat duduk masing-masing, sedangkan sahabat Riska mati-matian menahan senyuman.

1. I&U : Pacar Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang